Prof. Zaenuddin: Puasa Terjaga Produktivitas Kerja Luar Biasa
Pontianak – fuad.iainptk.ac.id, Jum’at, 31/03, dilakukan rangkaian lanjutan kegiatan Syiar Ramadan FUAD IAIN Pontianak, salah satunya tausiah Ramadan. Narasumber tausiah pada Jum’at kedua Bulan Ramadan kali ini diisi oleh Prof. Dr. H. Zaenuddin, MA dosen FUAD yang kini dipercaya menjabat Direktur Pascasarjana.
Zaenuddin menyampaikan bahwa bulan Ramadan adalah tamu yang agung, harus disambut dengan syukur dan bahagia. Bulan yang agung itu menjadi starting poin bahwa Bulan Ramadhan itu adalah bulan produktif. Produktif sebagai manifestasi dari syukur dan bahagia atas kesempatan yang Allah berikan kepada kita untuk berjumpa dengan Bulan Ramadhan tahun ini.
Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 183 menunjukkan bahwa tujuan berpuasa adalah agar orang-orang yang beriman itu meraih predikat taqwa setelah melaksanakan puasa dengan baik dan benar penuh rasa syukur dan bahagia. Syukur dan bahagia karena dapat menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya. Jadi taqwa adalah media untuk semakin mendekatkan diri kepada sang Pencipta.
“Puasa itu membutuhkan investasi, yaitu niat yang lurus, iman yang kuat dan usaha yang kuat yang melibatkan spiritualitas dan fisikal. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas juga membutuhkan investasi, yaitu berupa modal spiritual, modal intelektual, modal sosial dan modal ekonomi. Nah, dalam konteks dosen, tendik dan mahasiswa di FUAD, yang perlu direnungkan kembali oleh masing-masing adalah sejauh mana investasi itu telah dilakukan dan sejauh mana produktivitas masing-masing. Refleksi diri inilah yang perlu dilakukan, utamanya saat berpuasa sekarang ini,” jelas Prof Zaenuddin H. Prasojo.
Beliau meberikan contoh pentingnya memiliki jaringan dalam meningkatkan produktivitas kerja.
“Masing-masing dosen tentu punya teman dan jaringan. Sejauh mana temanan dan jaringan tersebut, yang merupakan modal sosial, telah mendorong produktivitas para dosen. Juga tendik dan mahasiswa, perlu bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan tersebut,” ujar beliau singkat mengingat pengalamannya dulu.
Mengakhiri tausiah, Zaenuddin menekankan bahwa ada pandangan yang salah selama ini bahwa puasa itu menurunkan produktivitas adalah sebuah kesalahan berpikir yang perlu diubah.
“Jika dilaksanakan dengan khusyu’ dan penuh hikmah, menjalankan ibadah puasa tidak akan menurunkan produktivitas kerja. Faktanya adalah bahwa puasa justru memberikan kesempatan yang luas untuk produktif. Justru masalahnya adalah karena mindset yang salah dan menyesatkan. Puasa justru melahirkan produktivitas, dengan kembali kepada memahami Bulan Ramadhan sebagai Tamu Agung yang memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk beramal, karena semua amal dilipat gandakan pahalanya di Bulan Ramadhan tersebut. Amal ibadah dapat berupa ibadah mahdoh dan ibadah muamalah yang produktif melahirkan kemaslahatan umat dan manusia pada umumnya,” tutupnya.
Penulis: D. Darmadi JA
Editor: Sri W