|

Isyatul Mardiyati, S.Psi, M.Psi: Lerning and Growth Dalam Naskah Mahnaj Al-Tarbiyah Fi Al-Tasawwur Al-Islami Dan Pola Pendidikan Di Indonesia

PONTIANAK – fuad.iainptk.ac.id,Pada agenda International Conference On Religion, Humanity and Development (ICRHD) 2020 FUAD IAIN Pontianak, Sekretaris Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Isyatul Mardiyati, S.Psi, M.Psi, Psikolog menjadi salah satu presenter dalam cluster development psychology, Senin, 16 Maret 2020  di IAIN Pontianak.

Pada kesempatan ini, Isyatul membawakan makalahnya yang berjudul Pertumbuhan dan Pembelajaran: Kajian Terhadap Naskah Mahnaj Al-Tarbiyah Fi Al-Tasawwur Al-Islami Karya Ali Ahmad Madkur. Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya. Itulah yang sering dikatakan dalam konsep proses pertumbuhan dan pembelajaran.

Tumbuh dan berkembang seringkali diidentikkan untuk anak-anak. Karena, sesuai dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan bahwa anak usia dini sangat suka dengan hal baru. Dalam pertumbuhannya anak-anak akan mengalami perkembangan fisik dan emosi sehingga mencapai tingkat kematangan untuk berpikir.

Menurut Isyatul dalam pemaparannya dalam kitab mahnaj karya Ali Ahmad Madkur yang dikajinya menyebutkan bahwa setiap orang memiliki tingkat pertumbuhan dan pembelajaran yang berbeda-beda. Selain itu, diperlukan pula stimulus agar proses learn and grow dapat berjalan dengan baik. Dalam mendukung proses ini, pendidikan Indonesia memberlakukan penerimaan siswa untuk tingkat Sekolah Dasar yakni yang sudah mencapai umur 7 tahun.

“Mengapa diusia 7 tahun? Karena dianggap pertumbuhannya sudah matang. Sehingga dia siap menerima proses pembelajaran di tingkat dasar.” jelas salah satu dosen di IAIN Pontianak itu. Selain itu, Isyatul juga mengungkapkan bahwa masa perkembangan anak pada zaman dulu dengan sekarang ini berbeda. Sehingga, apabila dipaksakan untuk menerima siswa yang kurang dari umur 7 tahun membuat mereka tidak mampu menerima pembelajaran yang diberikan.

Terlebih lagi, kurikulum yang telah diberlakukan di Indonesia menggunakan konsep Tematik. Sehingga anak-anak diminta untuk pro aktif dalam mengikuti rangkaian pembelajaran. Begitupula didukung dengan tenaga pengajar serta pendampingan dari orangtua membuat anak semakin mampu untuk mengembangkan potensi diri dan akan mempengaruhi pola pikir mereka.

Penulis: Novie Anggraeni

Editor: Sri Wahyuni

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *