|

Dr. Zaenuddin, MA.,MA: Melihat Islam dari Dunia Maya

PONTIANAK – fuad.iainptk.ac.id,Dr. Zaenuddin, MA.,MA yang merupakan dosen Perbandingan Agama di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak ikut mempresentasikan karya tulisnya dalam kegiatan  International Conference On Religion, Humanity, and Development (ICRHD) 2020 yang diadakan oleh Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud Al Yamani dan beberapa ruang kelas di Gedung Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Pontianak, Senin, 16/3.

Dr. Zaenuddin, MA.,MA menjadi pemateri di Cluster Development: Sosial, room 309 yang dipandu oleh moderator Bapak Hepni Putra, Lc., M. Ag. Dalam presentasinya beliau mengangkat tema tentang “Identitas Keagamaan dalam Bermedia Sosial Pada Masyarakat Muslim Pontianak”.

Beliau mengatakan, “Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa ampak yang sangat luar biasa dalam perubahan struktur sosial masyarakat penggunanya. Salah satunya adalah kehadiran media sosial sebagai alat komunikasi tak dapat dipungkiri juga membawa perubahan terhadap struktur serta aspek sosial para penggunanya termasuk identitas keberagamaan yang dibicarakan dalam tulisan ini. Media sosial turut andil dalam membentuk identitas keberagamaan di Kalangan masyarakaat Muslim pengguna media sosial di Pontianak. Indikasi ini dapat dilihat setidaknya dari dua hal. Pertama, tipologi pengguna media sosial di kalngan Muslim Pontianak, kedua kecendrungan identitas keagamaan masyarakkat Muslim pengguna media sosial di Pontianak. Secara umum, netizen Muslim Pontianak dapat digolongkan dalam 3 tipologi besar yakni NetPublisher yakni pentingnya menunjukkan eksistensi mereka di dunia maya termasuk medsos melalui postingan-postingan keagamaan. Kedua, Networker yakni mereka yang hanya menjadikan media sosial sebagai sarana untuk terhubung satu dengan yang lain, dan ketiga. Netadvocate yakni netizen Pontianak yang dengan sadar menjadikan internet dan media sosial sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan dan pemikiran mereka terkait isu-isu keagamaan yang berkembang.

Zaenuddin juga menambahkan, kecendrungan identitas keagamaan netizen Muslim Pontianak dapat di lihat dari setidaknya tiga hal, Pertama. Afiliasi keagamaan netizen Muslim Pontianak yang cenderung beragam dan lekat dengan afiliasi ormas keagamaan besar di Indonesia seprti NU, FPI, dan HTI. ada juga afiliasi keagamaan yang berkaitan dengan suku dan etnis tertentu seperti yang dilakukan oleh POM yang secara umum afiliasi keagamaan masyarakat Muslim pengguna media sosial di Pontianak masih cenderung koservatif . Kedua, narasi keagamaan di kalngan netizen Muslim Pontianak dipengaruhi oleh isu-isu keagamaan nasional yang berkembang seperti aksi bela ulama, aksi bela tauhid, serta aksi solidaritas yang massif penyebarannya di kalangan netizen Muslim Pontianak mengindikasikan bahwa narasi keagamaan masih dikuasai oleh kalangan “konservatif” ketimbang kalangan “moderat”. Ketiga, Netizen Pontianaak masih mengikuti trend isu keagamaan yang berkembang di nasional sehingga responn yang terjadi pun masih sama di mana kalngan koservatif masih menguuasai narasi perbincangan media sosial di banding kalangan moderat.

Penulis: Aini Putri

Editor: Junaidi Abidin

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *