Geliat Mahasiswa PPL BKI di SMP N 9 Pontianak
PONTIANAK – fuad.iainptk.ac.id, Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam (BKI) IAIN Pontianak tahun 2019 ini dipusatkan di 13 lokasi, tiga antaranya merupakan sekolah, yakni SMP N 9 Pontianak, MAN 3 Pontianak dan SUPM.
Untuk MAN 3 Pontianak merupakan kali pertama di tahun ini, namun untuk dua sekolah lainnya sudah lebih dari 2 tahun. Sambutan baik atas kinerja mahasiswa selama PPL dari ketiga sekolah tersebut membuat prodi BKI melanjutkan menitipkan mahasiswa PPL pada tahun ini, di lembaga pendidikan.
Pelaksanaan PPL Mahasiswa di SMP N 9 Pontianak, sudah memasuki pekan ke 4, setelah pekan ke 6 nanti akan dilakukan penarikan oleh dosen pembimbingnya kembali ke kampus menyelesaikan program kuliah yang belum selesai.
Hasil pertemuan bimbingan di SMPN 9 Pontianak bersama guru BK dalam hal ini selaku pamong mahasiswa, bu Fetty menyebutkan mahasiswa BKI yang PPL di SMP N 9 berjumlah 4 orang mahasiswi terbagi menjadi 2 sift, masuk pagi dan siang .
“Untuk yang pagi mulai jam 07.00 – 12.00 siang, sedangkan jadwal siang mulai 13.00 – 17.10 wib. Mahasiwa PPL BKI sudah dilibatkan pada jadwal masuk kelas dalam bentuk bimbingan klasikal sejak mulai pekan pertama PPL.” ujarnya.
Menurutnya, Sampai pekan ini, rata-rata mahasiswa sudah masuk kelas sebanyak 24 x, 22 x. Karena rata-rata sehari masuk 2 x pertemuan dengan kelas berbeda. Jumlah kelas di SMP N 9 ada 21 kelas, masing-masing kelas ada 7 rombel.
Ia mengapresiasi kinerja mahasiswa PPL yang di tempatkan di SMP N 9 Pontianak. Menurutnya, mahasiswa BKI yang PPL di SMP N 9 ini sangat membantu dalam memenuhi jadwal 1 jam pelajaran perminggu perkelas, mengingat bulan oktober, bulan sibuk bagi sekolah untuk memeriahkan kota Pontianak.
Diwaktu bersamaan SMP N 9 Pontianak menerima 3 mahasiswa PPL, yaitu dari UNTAN, IKIP dan IAIN. Hal ini memperpanjang silaturahim dan menambah wawasan dan informasi bagi mahasiswa praktek.
Hasil pertemuan dosen pembimbing dalam hal ini Dr. Hesty Nurrahmi, M.Pd dengan mahasiswa, Zakiatul Wahdaniah menyebutkan, sudah masuk kelas 24 kali pertemuan , namun belum melakukan konseling individu karena masih mencari-konseli yang benar-benar bermasalah.
Lebih lanjut Zakiatul sudah mampu beradaptasi, dan tidak mengalami kesulitan hanya terkadang kalah suara dalam mengelola kelas, karena kondisi siswa yang ribut.
Pembimbing melanjutkan kunjungan sore hari untuk bertemu mahasiswa yang sift sore yaitu Nora dan Siti Mauljannah.
Nora menyampaikan bahwa masih grogi ketika masuk kelas karena jumlah siswa di kelas yang ramai,
Namun, secara umum mereka telah mendapatkan pengalaman berharga tidak hanya di bangku kuliah semata.
Editor: Didi Darmadi