Bedah Buku Sinar Borneo dan Bahasa Melayu Pontianak Awal Abad ke-20

PONTIANAK – fuad.iainptk.ac.id, Rangkaian acara Seratoes-248: 100 Tahun Surat Kabar Kalbar 248 Tahun Kota Pontianak dilaksanakan di gedung fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak. Rabu,30/10 Kegiatan yang telah berlangsung sejak 15 Oktober 2019 ini memasuki acara bedah buku yang ditulis oleh Dr. Yusriadi yang berjudul Sinar Borneo dan Bahasa Melayu di Pontianak Awal Abad ke-20. Sesuai dengan bidang keilmuan penulis, buku ini mengkaji dari sisi bahasa yang digunakan dalam surat kabar Sinar Borneo yang terbit pada tahun 1926. Bedasarkan hasil kajian dan analisis yang dilakukan oleh Dr. Yusriadi dari sisi ejaan memperlihatkan 35 bentuk penulisan ejaan, dan hari ini telah menjadi 26 ejaan. Sementara itu tidak ditemukan huruf Y dan X pada ejaan lama . Dalam acara bedah buku ini ada beberapa Saran, masukan dan apresiasi untuk penulis disampaikan oleh pembedah dan audiens.“Alangkah lebih baiknya, jika koran yang digunakan lengkap 3 edisi, siapa tahu akan menemukan kosa kata baru,” kata Pembedah pertama, Dr. Zulkifli Abdillah, MA saat memberikan masukan kepada penulis, agar analisis kebahsaan juga dilakukan pada edisi kedua dan ketiga Sinar Borneo. “Saya ucapkan selamat kepada Bang Yus atas karyanya,” kata Fatma wati, Dosen mengampuh mata kuliah sejarah peradaban Islam di IAIN Pontianak. Kahadiran buku yang bahkan belum di launching tersebut, disambut baik oleh insan akdemik, sejarawan dan sejumlah penggiat literasi di Kalimatan Barat. Kedua pembedah mengapresiasi kehadiran buku yang berangat dari surat kabar kalbar di masa lampau. Berdasarkan hasil diskusi yang disampaikan dari berbagai kalangan yang hadir dalam acara bedah buku ke 85 yang pernah di tulis Dr. Yusriadi ini dapat dikaji secara historis, sosial, ekonomi dan sejarah. “Saya akan membuat seminar tentang ekonomi berdasarkan koran-koran lama,” kata Yusriadi antusias saat menggapi sambutan dan masukan diakhir acara. Penulis : Saripaini Editor: Didi Darmadi