Peserta PKM IAIN Pontianak Melakukan Perjalanan Ke Kuching, Malaysia Setelah Pelaksanaan PKM dari Hikmah Selesai
Sarawak, (FUAD IAIN Pontianak) – Para peserta PKM dari IAIN Pontianak berlangsung selama kurang lebih 1 bulan, setelah pelaksanaan PKM di masing-masing kampung telah usai, kami berkunjung ke Hikmah pada tanggal 5 juli 2023 untuk mempresentasikan hasil dari kegiatan ataupun keterbaruan yang telah kami lakukan selama 30 hari tersebut. Masing-masing kelompok memaparkan hasil yang telah di dapat. Kemudian, diberikan komentar dari pihak Hikmah mengenai hasil yang telah di presentasikan tersebut, apakah sudah memenuhi syarat penilaian PKM yang telah dijelaskan pada awal di mulainya pelaksanaan PKM.
Setelah selesai dari presenntasi hasil kegiatan dari masing-masing kelompok, para peserta PKM di suguhi makanan yang telah disiapkan di meja bundar oleh pihak Hikmah, makanan yang disajikan begitu nikmat dan membuat kami semua merasa senang, makanan yang disajikan juga beranekaragam jenisnya, tak terkecuali makanan khas mereka yang berupa kari. Setelah makan, kami diantarkan ke tempat persinggahan sementara, bisa dikatakan seperti rumah singgah, karena kami menginap disana hanya 1 hari saja.
Setelah mendapat rumah singgah, kami para peserta PKM di ajak jalan-jalan di kota Kuching, Serawak Malaysia ini, kami di bawa ke suatu tempat yang tak asing di dengar, yakni Waterfront Kuching. Disana kami diberhentikan menggunakan bus, kami para peserta PKM mulai berjalan menuju tempat yang ingin dituju, kami ke mall, masjid, makan, foto-foto, belanja suvernir, dan berkeliling sambil melihat sekeliling.
Saat di Waterfront kami bertemu dengan orang Bule, dan kami meminta foto, mereka sangat ramah dan kami juga ikut senang dan saling toleransi mengenai berbeda cara bicara dan berpakaian. Setelah hampir sore hari, kami dijemput Kembali untuk ke rumah singgah, kemudian kami beristrahat dan menyiapkan perlengkapan untuk esok harinya , karena kami akan pulang kembali ke Pontianak, Indonesia.
Kami semua sangat senang dapat berkunjung ke Kuching, karena dengan itu kami dapat melihat adanya perbedaan seperti budaya, bahasa, makanan dan lain sebagainya, namun tetap harus saling toleransi dan menghargai.
Penulis : Radilah Maulani
Editor : Young