Menulis Tidaklah Mudah, Tapi Juga Tidak Sulit
Oleh: Irvan Wahyudi
Program Rumah Literasi FUAD IAIN Pontianak hari ini, Jumat, 15/11/19, memperlihatkan suasana yang berbeda dari kegiatan literasi pada waktu sebelumnya. Pertemuan kali ini peserta literasi alami kebingungan dan kesulitan dalam melakukan penulisan.
Seperti biasa sebelum kegiatan menulis dimulai, Pak Elmans selaku Pembimbing, khususnya kelas Kuntowijoyo selalu memberi motivasi menulis untuk membangkitkan semangat peserta literasi. Kegiatan menulis kali ini tentang menulis artikel argumentatif.
Untuk memudahkan peserta dalam menulis, pembimbing memulainya dengan memberikan penjelasan, gambaran, contoh dan trik dalam menulis, terutama kali ini menulis argumentatif. Kemudian pembimbing juga mengatakan bahwa menulis argumentatif tidaklah sulit, karena tulisan ini bersifat memberikan alasan atas apa yang kita sampaikan. Triknya sederhana: Pertama, sampaikan pernyataan (tentang apa saja); Kedua, beri alasan mengapa hal itu dinyatakan; Ketiga, nyatakan juga kemungkinan-kemungkinan bantahan, lalu jawab kemungkinan bantahan itu secara logis (dapat diterima oleh akal), atau jawab dengan dalil (rujukan).
Namun, tetap saja tema kegiatan kali ini lumayan sulit bagi para peserta, dari pada kegiatan sebelumnya. Peserta benar-benar mengalami kesulitan dalam menulis, terutama menentukan kalimat yang akan dijadikan argumentasi. Butuh waktu untuk berpikir keras dalam membuat pernyataan awal.
Kebanyakan orang, mungkin termasuk saya sendiri, menulis bukanlah sesuatu yang dianggap mudah, tetapi juga tidak sesulit apa yang kita pikirkan, semuanya harus didasarkan atas kemauan yang kuat dan kemampuan yang baik”.
Muhammad Aris salah satu peserta yang aktif dalam kegiatan menulis: “Kendala pada kegiatan di pertemuan ini karena wawasan saya yang kurang terhadap tema kegiatan yang diangkat, di mana saya harus membuat argument sendiri. Alangkah mudahnya jika beragumen secara langsung (verbal), secara berpasangan, supaya bisa langsung mendengarkan argumen orang yang di ajak berbicara”.
Sedangkan Miftha mengatakan bahwa: “Kegiatan kali ini memang sulit, dikarenakan banyak peserta dan bahkan saya sendiri belum paham cara beragumentasi dengan baik melalui tulisan, sehingga susah menentukan tema apa yang akan saya angkat pada tulisan saya hari ini, supaya hasilnya bagus”.
Berbagai kesulitan yang diungkapkan peserta langsung ditanggapi oleh pembimbing. Beliau memberikan arahan-arahan agar peserta bisa lebih baik lagi dalam menulis. Kemudian semua peserta disuruh memperbaiki tugas hari ini di rumah masing-masing, karena waktu yang tidak mencukupi
Pembimbing juga menjelaskan bahwa penulisan argumentatif itu mengandung unsur-unsur penting yang meliputi: 1) Topik yang hendak dibahas; 2) Pendapat; 3) Bukti Pendukung; 4) Pola berpikir dengan menggunakan Sebab-Akibat, Akibat-Sebab, atau Generaliasi. Caranya: Tentukan terlebih dahulu Topik yang hendak dibahas. Kemudian beri alasan (pendapat yang dikuatkan dengan bukti-bukti yang masuk akal, baik berupa rujukan atau sekadar opini kita). Lalu, beri juga bukti pendukung. Lebih mudahnya, gunakan pola Sebab-Akibat atau Akibat-Sebab, atau Coba menggeneraliasikan penilaian atas suatu permasalahan.
Banyak hal yang sudah dicontohkan oleh Pembimbing, namun tetap saja peserta mengalami kesulitan. Mungkin memang perlu waktu untuk menulis model tulisan ini. Bagi saya: “Menulis memanglah tidak mudah, tetapi juga tidaklah sulit, terpenting adalah niat dan segera melaksanakan, dan jangan pernah menunda ketika ada ide untuk menulis”