| | | | |

iAT FUAD IAIN Pontianak Bersama FKMTHI dan HMPS se Kalimantan Gelar Seminar Nasional

PONTIANAK – fuad.iainptk.ac.id, FKMTHI Kalimantan bersama HMJ/HMPS IAT Se-Kalimantan bekerja sama dalam mengadakan seminar bertaraf Nasional pada tanggal 22 Desember 2020.
Seminar Nasional ini diadakan melalui aplikasi Zoom dan dapat juga diakses melalui channel YouTube FUAD IAIN Pontianak. Seminar kali ini mengangkat tema “Dunia Bagaikan Fatamorgana”.

Agenda Seminar Nasional ini dimoderatori oleh saudari Yusvia Deva Ramdhani, mahasiswa program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, IAIN Pontianak.
Turut hadir dan memberi kata sambutan, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., selaku dekan FUAD, IAIN Pontianak dan Dr. Desi Erawati, M.Ag., selaku dekan FUAD, IAIN Palangkaraya.

Ketua Program Studi Ilmu Al-Qur’an & Tafsir, IAIN Pontianak , Buhori, S.Pd.I., M.Pd turut memberikan opening speech pada agenda Seminar Nasional yang bertemakan “Dunia Bagaikan Fatamorgana”.
“Dunia ini ibarat dua mata pisau. Akan menjadi kesenangan yang menipu jika membuat kita lalai dan lupa akan akhirat. Namun, jika kita memposisikan dunia dengan benar maka dunia akan menjadi wasilah atau sarana menuju keselamatan di akhirat kelak”, ujar Ustadz Buhori, S.Pd.I M.Pd.
Selain itu, pada kesempatan yang sama pula beliau membahas mengenai tafsir disrupsi, beliau berpendapat bahwa “Dampak pada tafsir di era disrupsi ini adalah munculnya deprivation, dimana al-Qur’an ditafsirkan oleh pihak-pihak yang tidak memiliki otoritas dan tidak memiliki kemampuan (perangkat keilmuan) untuk menafsirkan al-Qur’an. Sehingga, muncullah fenomena seperti pola penafsiran cocoklogi, tafsir ngasal. Hal ini tentunya menjadi tantangan khususnya untuk kalangan mahasiswa tafsir.”

Adapun narasumber pertama pada agenda Seminar Nasional dengan tema “Dunia Bagaikan Fatamorgana” kali ini, yakni Dr. Norhidayat, S.Ag., MA., selaku ketua jurusan IAT, UIN Antasari.
“Dunia sejatinya bukanlah fatamorgana (khayalan) sebab dunia itu nyata adanya. Melainkan dunia ini fana (tidak kekal) Kehidupan yang kekal adalah di akhirat kelak. Maka dari itu, orientasikanlah dunia ini untuk akhirat. Namun, di samping itu kita tidak boleh melupakan hak-hak yang harus kita tunaikan di dunia ini” ujar Dr. Norhidayat, S.Ag., MA.
Kemudian dilanjutkan dengan oleh narasumber yang kedua, yakni Dr. Fuad Fansuri, Lc., M.Th.I., selaku dosen IAIN Samarinda dan content creator dakwah.
Dr. H. Fuad Fansuri, Lc., M.Th.I selaku pemateri kedua berpesan “Jangan sampai dengan keyakinan kita bahwa dunia ini hanyalah sementara, hanyalah permainan membuat kita mengabaikan kehidupan di dunia ini. Sebab Allah Swt. berfirman dalam Surah al-Qashash: 77 وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا. Dalam ayat ini kita diperintahkan oleh allah untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Bahkan lebih lanjut ditegaskan وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ. Berbuat baiklah kalian kepada sesama sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan di akhir ayat kita diperintahkan untuk tidak berbuat kerusakan di dunia ini, baik itu kerusakan material maupun kerusakan spiritual”

Agenda ini dihadiri oleh 415 peserta dari berbagai kalangan, baik dari tingkat akademisi perguruan tinggi maupun masyarakat umum se-Indonesia.
Selain ilmu dan wawasan yang diperoleh dari para narasumber, para peserta yang turut ikut serta dalam agenda Seminar Nasional ini juga akan diberikan e-sertifikat dengan terlebih dahulu mengisi daftar kehadiran di link berikut: http://bit.ly/AbsensiSeminarIAT.

Penulis: Ahmad Yani
Editor: Junaidi Abidin

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *