|

Coffee Morning In Plenary Hall: Tumbuhkan Kekompakan Bangun FUAD Hebat

Pontianak – fuad.iainptk.ac.id, Jum’at, 21/10, dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Pontianak yang ke 251 dan momentum Hari Santri Nasional 2022, FUAD IAIN Pontianak gelar giat Coffee Morning dan Silaturrahmi di Plenary Hall gedung tower C. Giat ini dihadiri oleh Dr. Cucu, M.Ag yang memangku jabatan sebagai Dekan, Dr. Faizal Amin, M.Ag selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. H. Yapandi, M.Pd sebagai Wakil Dekan Bidang AUPK, Dr. Ria Hayatunnur Taqwa, M.Si menjabat Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan. Hadir juga Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi, M.Ag, Prof. Dr. Ibrahim, MA, Muhammad Syahrun, MM selaku Kepala Bagian TU beserta jajarannya. Para pimpinan program studi, serta para dosen FUAD IAIN Pontianak.

Dr. Cucu, M.Ag dalam sambutannya merasa senang bisa berkumpul bersama dalam suasana kekeluargaan, sambil ngopi dan diskusi ringan antar sesame civitas akademika FUAD IAIN Pontianak.

“Saya senang dan bahagia bisa berkumpul bersama hari ini, apalagi para perintis dan dosen senior yang berjasa membangun FUAD juga hadir disini. Kemajuan yang kita capai hari ini tidak terlepas dari upaya dan kontribusi para pendahulu kami,” sambut Bu Dekan.

Bu Dekan juga sudah memulai pertemuan rutin untuk menuntaskan 12 problem hasil pemetaan sementara di FUAD IAIN Pontianak, salah satunya terkait akreditasi program studi.

“Adapun jika ada yang kurang kita perbaiki, yang bagus kita patut syukuri bersama. Kami merencanakan dan bahkan sudah mulai membuat pertemuan rutin pimpinan setiap Jum’at dan Selasa, terutama terkait tinjauan manajemen. Kami juga sudah menemukan tidak kurang dari 12 masalah yang harus segera diselesaikan, kami sudah membuat RTL untuk masalah tersebut. Misalnya pertama ada masalah akreditasi. Alhamdulillah program studi PI dan SAA yang dulunya C sudah konversi jadi B, 2023-2024 kita akan reakreditasi lagi. Kemudian ada program studi yang lolos dari pemantauan yaitu MD dan IAT, yang akan reakreditasi tahun 2023-2024. Selanjutnya program studi KPI dan BKI masih juga dalam pemantauan, jangan sampai ada penurunan nilai kedepannya,” jelas Bu Cucu yang juga muballighah kenamaan.

Cucu juga menyampaikan bahwa FUAD juga menghadapi masalah input dan output mahasiswa.

“Kedua, permasalahan input dan output mahasiswa. Karena ada penurunan mahasiswa, ini menjadi tugas kita bersama untuk meningkatkan kembali. Masalah penurunan minat, kami akan bedah anggaran 2023, kita akan kuatkan promosi dan sosialisasi, perlu ada peningkatan anggaran bidang kerjasama,” lanjut Bu Dekan.

Bu Cucu juga menyampaikan strategi untuk percepatan dan kualitas lulusan, dengan cara mendorong pimpinan prodi lebih proaktif mengawal mahasiswanya. Juga meminta dukungan dari dosen-Dosen, rumah Literasi dan Jurnal, serta perangkat TU FUAD IAIN Pontianak.

“Ketiga, masalah mahasiswa yang berhenti kuliah, kami akan mengupayakan bagaimana peningkatan lulusan. Kami mengajak pimpinan program studi dan para dosen untuk menjaga mahasiswa, mari saling bertanggungjawab untuk kemajuan kita bersama. Saya wajibkan Kaprodi memiliki nomor kontak orangtua mahasiswa, untuk memudahkan kontrol supaya mahasiswa bisa selesai tepat waktu, berprestasi, dan berakhlak yang baik. Saya selalu bertanya ke prodi dan TU, siapa yang sudah lulus dan siapa yang belum. Saya juga ingin Rumah Literasi dan Jurnal bisa berperan untuk membantu penyelesaian studi mahasiswa, terutama berupa bimbingan skripsi. Untuk mengatasi mahasiswa kurang mampu, berhenti, kami ingin mendirikan lembaga wakaf untuk beasiswa. Kami butuh arahan dan dukungan bapak ibu semua, kami akan sangat terbuka untuk saran dan siap berdiskusi demi kemajuan FUAD IAIN Pontianak.

Penulis: D. Darmadi JA
Editor: Sri Wahyuni

Similar Posts