Prof. Dr. H. Zaenuddin, MA Ajak Guru PAI Jadikan Wawasan Kebangsaan dan Moderasi Beragama Sarana Memperkuat Jatidiri Bangsa
Pontianak – fuad.iainptk.ac.id, Guru-guru Pendidikan Agama Islam hendaknya menjadikan wawasan kebangsaan sebagai bagian dari jatidiri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal ini diungkapkan oleh Prof. Dr. H. Zaenuddin, MA Guru Besar Studi Agama-Agama FUAD IAIN Pontianak saat menjadi narasumber dalam agenda Focus Group Discussion dengan tema “Moderasi Beragama Bagi Guru Pendidikan Agama Islam Dasar dan Menengah” yang digelar Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Kamis, 14/7.
Menurutnya, dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, wawasan kebangsaan merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan kepada setiap warga negara sebagai proses dalam pembentukan sikap moral agar memiliki kecintaan terhadap tanah airnya dalam memelihara kesinambungan perjalanan kehidupan bangsa.
Dirinya menegaskan bahwa jatidiri bangsa adalah identitas suatu bangsa yang menjadi pemicu semangat kesinambungan hidup bangsa yang bersangkutan. Demikian pula dengan istilah “Jatidiri Bangsa Indonesia” adalah identitas bangsa Indonesia yang menjadi pemberi semangat demi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Kemudian jatidiri bangsa Indonesia ini dapat dicirikan sebagai berikut: Memiliki nilai toleransi dan kerjasama; Membentuk suatu negara yang dinamakan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau yang kita kenal sebagai NKRI; serta Mengisi kehidupan berbangsa dengan aktifitas yang mendorong keberlangsungan NKRI.
Diantara usaha bersama yang dapat dilakukan Guru PAI dalam mengembangkan jatidiri bangsa ialah menjadikan moderasi beragama cara pandang, sikap, dan perilaku, dalam beragama dan bernegara.
“Kita harus siap menerima perbedaan dan bijaksana dalam berbagai hal, apalagi sebagai masyarakat Kalimantan Barat yang dikenal sebagai miniaturnya Indonesia, ada ragam etnis, bahasa, agama, asal daerah, dan sebagainya. Guru PAI harus mampu memberi teladan kepada anak didiknya dalam usaha agar mereka tidak hanya belajar agama saja tetapi juga para siswa-siswi didik semakin mengenal dan mencintai tanah air Indonesia”, pungkas Profesor yang pernah menjabat sebagai Wakil Rektor III IAIN Pontianak ini. (
Editor: Didi Darmadi