Geliat FUAD Mengaji Memantik Antusiasi Mahasiswa Mempelajari al-Qur’an
PONTIANAK – fuad.iainptk.ac.id, FUAD Mengaji yang merupakan salah satu program terobosan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Pontianak kembali gelar praktikum mengaji dan kajian al-Quran pertemuan ke-4., Jumat 4/10 bertempat di Tower C lantai 3.
Dalam pertemuan ini, para peserta diberikan bimbingan membaca Alquran dengan benar, serta dilanjutkan dengan kajian ayat-ayat al-Qur’an. Tujuannya, agar tidak ada satu mahasiswapun yang belajar atau menyelesaikan studinya di FUAD, yang tidak mampu membaca Alquran dengan benar. Selain itu, mereka tidak hanya dituntut untuk mampu membaca, akan tetapi juga dibekali dengan kemampuan memahami kandungan al-Qur’an, serta dilanjutkan dengan upaya pengamalan kandungan al-Qur’an dalam kehidupan (living quran).
Menurut Buhori selaku pembina FUAD Mengaji.kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Jumat, dan Jumat ini memasuki minggu ke empat. Kegiatan ini merupakan program khusus yang diselenggarakan oleh FUAD. Peserta dalam kegiatan ini adalah mahasiswa baru dari tiga program studi, yaitu: Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT), Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) dan Psikologi Islam (PI). Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini dibagi menjadi lima kelas berdasarkan tingkat kemampuan mereka dalam membaca Alqur
an, yaitu kelas Mahir A, yang dibimbing oleh Buhori, kelas Mahir B, yang dibimbing oleh Hepni Putra, kelas Menengah A, dibina oleh Abdul Hakim, kelas Mahir B, dibimbing oleh Syamsul Arifin, dan kelas Dasar yang dibimbing oleh Sri Wahyuni.
Ia menuturkan, bahwa kegiatan ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa baru di semua prodi yang ada di FUAD, hanya saja untuk semester awal ini baru ada tiga prodi yang diikutkan, sementara tiga prodi lainnya, yaitu KPI, MD dam SAA akan diikutkan pada semester genap,
“Hal ini dikarenakan saat ini mereka masih menjalani program rumah literasi. FUAD mengaji sendiri dilakukan dalam 2 bentuk kegiatan, yaitu bimbingan mengaji dan kajian Alquran di ruang-ruang kelas, serta kegiatan pembinaan atau character building yang dilaksanakan selama satu kali dalam satu bulan.” ujarnya.
“Ada pemandangan yang menarik pada bimbingan FUAD mengaji di kelas mahir kali ini. Kelas nampak sesak, dipenuhi oleh sekitar 70 an lebih puluhan peserta. Hal ini disebabkan instruktur di kelas Mahir B sedang mengikuti kegiatan Latihan Dasar, sehingga peserta digabung dengan kelas Mahir A. Untuk kelas Mahir ini sendiri didominasi oleh mahasiswa dari prodi IAT, dan sisanya dari prodi PI dan BKI. Tercatat 8 orang dari mereka adalah para penghafal al-Quran, serta puluhan lainnya masih dalam proses penyelesaian hafalan Alquran. Kegiatan FUAD Mengaji kelas Mahir, diawali dengan kegiatan membaca al-Qur
an dengan cara tilawah secara bersama-sama, kemudian dilanjutkan dengan kajian Tafsir Alquran. Kajian dimulai dengan mengkaji surat-surat pendek, yang diawali dengan kajian surat Alfatihah, al-Ikhlas, dan minggu ini mengkaji surat al-Falaq. Kajian Surat Alfalaq ini diawali dengan uraian terkait sababun Nuzul, dilanjutkan dengan makna dan tafsiran per ayat, serta keutamaan surat.
Menurut Buhori, dalam kajian ini peserta dikenalkan dengan penafsiran para ulama tafsir melalui berbagai kitab Tafsir klasik, seperti kitab Tafsir Ar-Razi karya Fakhruddin Ar-razi dan Tafsir al-Baidhawi. Peserta sejak awal pertemuan diarahkan untuk mengunduh kitab tafsir dari laman internet, kemudian menyimak serta memperhatikan pembahasan kitab tafsir yang dilakukan setiap kali pertemuan.
“Hal ini, selain untuk memberikan pemahaman tentang tafsir Alquran, juga dimaksudkan untuk memberikan pengalaman dan keterampilan membaca kitab kuning bagi mahasiswa, baik yang lulusan pesantren,maupun yang bukan”, terang pria yang juga menjabat sebagai ketua prodi IAT ini.
Editor: Didi Darmadi