Pengalaman Presentasi Peserta Duta Literasi FUAD IAIN Pontianak
Oleh: Siti Zulaiha
Pagi ini saya memulai pagi dengan lengkungan kebahagiaan di bibir, suara burung-burung yang menyapa pagiku dan matahari pun mulai tersenyum padaku. Aku berangkat dari asrama dan menuju ke gedung yang berhiaskan kubah yang besar dan indah. Aku masuk ke kelas yang sudah banyak teman-teman yang sudah ada di dalamnya.
Kak Novi datang,, dengan membawa kabar gembira. Yaitu kami disuruh untuk maju kedepan karena kami menjadi peserta calon Duta Literasi. Aku sagat terkejut sedikit binggung. Apakah ini mimpi atau nyata, aku rasa ini adalah doaku yang telah di Aminkan oleh alam. Aku sangat bersyukur karena aku bisa menjadi salah satu peserta Duta Literasi. Aku pun masuk di kelas yang sudah banyak orang-orang yang luar biasa. Hati ini bercampur rasa senang dan takut akan ke depannya. Tapi saya yakin jika Allah tidak akan salah dalam menetapkan sesuatu.
Kami pun mulai bergaul dengan sesama di dalam kelas. Mulailah kami dites untuk masuk ke tahap selanjutnya. Aku sangat takut jika ini tidak seperti yang aku bayangkan, tapi hati ini selalu mengatakan jika Allah telah mengaturnya dengan baik. Mulilah tanganku dan jari-jariku menari-nari di atas kertas kosong. Waktu yang diberikan sekitar 20 menit untuk menyelesaikan tugas yang disuruh.
Tak lama kemudian kami semua selesai menulis dan langsung dikumpulkan dengan panitia. Rasa takut yang selalu menghantuiku tak kunjung redah, keringat dan air mata selalu menyertai setiap detik yang kulalui. Aku mulai tenang saat mendengar namaku dipanggil sebagai perserta yang lolos ke tahap berikutnya. Rasa syukur selalu menyertai kata-kata dalam doaku. Terima kasih Allah telah mengabulkan doa-doaku melalui alam. Saya akan terus semangat dalam menambah wawasanku.
Waktu terus berjalan tanpa meninggalkan detik sedikit pun, selesailah tes kami pada hari ini dan dilanjutkan besok presentasi yang dilaksanakan di gedung Rektorar, di ruangan LP 2M. Pulanglah aku ke asrama dan terus membayangkan tadi di dalam kelas. Aku masih belum percaya dengan kemampuan yang kupunya. Aku belum memberi tahu orang tua ku bukannya aku takut tidak diizinkan, aku masih belum percaya dengan apa yang terjadi pada hari ini. Aku pun belajar untuk besok presentasi untuk tes selanjutnya. Hujan pun menjadi temanku saat ini, dengan suasana yang dingin di raga namun bahagia menyelimuti hati. Pada hari ini aku mendapatkan pelajaran bahwa kesuksesan yang akan membawa kita kepada kesunggu-sungguhan dalam belajar untuk lebih baik. Dan jangan pernah membandingkan dirimu dengan orang lain karena bulan dan matahari akan bersinar pada waktu dan dengan caranya sendiri