| | |

Kesan Haru Saat Menjadi Calon Duta Literasi

Oleh: Nor Amalia

Pagi hari ini adalah hari yang saya tunggu-tunggu, karena hari Jumat ini ada kegiatan Rumah Literasi. Setelah sampainya di kelas saya dan teman saya yang bernama Khoiriyah, ternyata ibu Ninda (Pembimbing Kelas MG Harris) sudah memulai kegiatan hari ini. Saya mengucap salam dan meminta izin duduk. Lalu Bu Ninda mempersilahkan kami duduk, dan Ibu pun melanjutkan penjelasannya mengenai pemilihan Duta Literasi.

Setelah beberapa lama kemudian Ibu memanggil nama saya dan menanyakan tentang hal apa saja yang telah saya dapatkan selama mengikuti Rumah Literasi. Saya hanya bisa menjawab dengan beberapa kata karena saya tidak bisa menceritakan secara luas dan dengan kata-kata yang banyak. Setelah itu Ibu Ninda memanggil salah satu mahasiswa untuk mendatangi Ruang 312, yaitu ruangan Bapak Yusriadi. Mereka merasa kebingungan apa yang akan terjadi di ruangan Bapak Yusriadi tersebut. Sehingga ada seorang mahasiswi ketika disuruh menghadap dan datang ke itu, dia tidak mau dan memilih mengundurkan diri untuk menemui bapak tersebut. Pada akhirnya Bu Ninda memanggil nama saya dan menyuruh saya menggantikan dia untuk mendatangi ruangan Bapak Yusriadi.

Setelah saya datang ke ruangan tersebut ternyata sudah dimulai acara seleksi Duta Literasi tersebut. Saya merasa kurang pantas untuk menjadi peserta Duta Literasi. Namun, saya bersyukur karena Allah telah memberikan kesempatan pada diri saya. Ketika Bapak Yusriadi menjelaskan beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh peserta Duta Literasi tersebut, salah satunya memiliki sebuah buku yang akan diterbitkan. Setelah mendengar penjelasan tersebut saya semakin merasa kurang pantas untuk mengikuti dan menjadi peserta Duta Literasi tersebut. Karena saya tidak memiliki sebuah karya satu pun.

Setelah saya mengikuti tes pertama ini adalah tes menulis cepat dalam waktu kurang lebih 20 menit. Saya hanya bisa menulis kata sebanyak kurang lebih 402 kata saja. Saya sangat tidak berharap untuk bisa lolos di babak ini. Namun, setelah Bapak Yusriadi menjelaskan berapa banyak kata yang harus ditulis adalah minimal 400 kata dari waktu 20 menit tersebut. Setelah itu saya masih tidak ada keyakinan untuk bisa masuk dan lolos ke sesi selanjutnya. Namun, saya mendengar nama saya dipanggil dan disuruh untuk maju ke depan. Saya merasa terkejut karena merasa tidak percaya bisa masuk dan lolos ke sesi berikutnya.

Saya bersyukur dan terharu karena bisa lolos di babak ini. Walaupun saya masih bingung karena saya masih belum ada buku yang akan saya  terbitkan. Namun, Bapak Yusriadi menjelaskan kembali mengenai buku tersebut, masih ada waktu sampai hari Rabu. Setelah itu kami semua melakukan sesi foto bersama seluruh peserta yang lolos di sesi pertama pemilihan peserta Duta Literasi. Dari 26 peserta lebih, hanya 11 orang yang lolos, termasuk saya sendiri.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *