Evidensi FUAD Mengaji, Tingkatkan Mutu Lulusan
PONTIANAK – fuad.iainptk.ac.id, Kamis, 21/1, Pimpinan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Pontianak melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi program unggulan fakultas, yaitu FUAD mengaji. Pada rapat ini dihadiri langsung oleh Dekan, Wakil Dekan, Kabag. TU, Kasubag, dan unsur pimpinan di tiap program studi. Hadir pula Koordinator dan beberapa pembimbing FUAD Mengaji.
FUAD mengaji merupakan program fakultas yang mewajibkan semua mahasiswa baru untuk bisa mengaji Al-quran dengan baik dan benar. Disamping itu, dalam menyiapkan lulusan perguruan tinggi islam negeri yang kompeten dan profesional, bisa mengaji Al-quran menjadi hal mutlak yang harus ada pada setia mahasiswa di IAIN Pontianak, khususnya di FUAD.
Dr. Ismail Ruslan, M.Si selaku Dekan FUAD saat memimpin rapat menjelaskan, “Setiap mahasiswa FUAD yang akan melaksanakan sidang proposal, maka dia harus menunjukkan surat keterangan lulus bisa mengaji Al-quran, dan ini sebagai bagian dari Surat Keterangan Pendamping Ijazah, hal ini merupakan ikhtiar dan tanggungjawab kita semua dalam menyiapkan lulusan yang kompeten dan profesional ketika nanti mereka akan bersinggungan langsung dengan masyarakat di daerah masing-masing. Mereka juga harus bisa hafal surah pendek, ayat atau hadis yang berkaitan dengan keprodiannya”.
Dalam pelaksanaan program FUAD Mengaji, Buhori, M.Pd, selaku koordinator program ini menjelaskan banyak tantangan yang harus dihadapi, apalagi dengan kondisi pandemi Covid-19 ini. “Selama pandemi, FUAD Mengaji tetap dilaksanakan walaupun secara daring. Akan tetapi, masih banyak kendala yang kami alami, mulai dari sebagian lokasi mahasiswa yang susah sinyal sampai sulit memberikan bimbingan mengaji secara maksimal karena hanya bisa dilakukan secara virtual. Maka rapat evaluasi ini sangat penting dilaksanakan agar program ini tetap berlanjut dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekarang”.
Muhammad Syahrun, MM selaku Kepala Bagian Tata Usaha menekankan bahwa “Kami akan melakukan eviden program FUAD Mengaji, baik dari sisi layanan administrasi maupun anggaran untuk dukung akreditasi dan tentu saja akan berimplikasi pada mutu fakultas. Hal ini juga merupakan amanah dari rapat anggaran beberapa waktu yang lalu” tuturnya.
Di akhir pertemuan, setiap pimpinan program studi dan pembimbing memberikan pendapat agar program ini bisa dilanjutkan walaupun dengan cara virtual. Sedang teknis pelaksanaannya untuk bisa disesuaikan, seperti membagi mahasiswa dalam satu kelas maksimal 20 orang agar lebih efektif dan maksimal dalam memberikan bimbingan.
Penulis: Abdul Hakim
Editor: Didi Darmadi