Pemekaran Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak menjadi 2 fakukltas FUSHA dan FDKI
Pontianak, (fuad.iainptk.ac.id) FUAD IAIN Pontianak mengalami perkembangan dengan pemekaran Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) menjadi dua fakultas, yaitu Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUSHA) serta Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI). Proses ini merupakan salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan akademik, serta menyiapkan lulusan yang lebih kompetitif.
Tahap awal dari pemekaran ini dimulai dengan penyusunan naskah akademik yang diajukan kepada Kementerian Agama. Pada tanggal 22 Juni 2024, naskah tersebut secara resmi diserahkan ke Kementerian Agama sebagai salah satu syarat penting dalam proses pemekaran fakultas. Langkah ini diikuti dengan pertemuan konfirmasi pada tanggal 9 September 2024 bersama pihak Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPAN RB), yang memberikan evaluasi terhadap kelayakan pemekaran ini.
Dari hasil konfirmasi tersebut, PAN RB menekankan perlunya perbaikan dalam beberapa aspek naskah akademik, terutama terkait pembagian dosen serta penyediaan sarana dan prasarana untuk kedua fakultas yang baru. Menyikapi hasil ini, pihak FUAD IAIN Pontianak segera melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap poin-poin yang disoroti agar proses pemekaran dapat berjalan dengan lancar.
Pada 14 Oktober 2024, pimpinan IAIN Pontianak kembali diundang untuk membahas persiapan terkait gedung baru yang akan digunakan oleh FUSHA dan FDKI. Rapat tersebut menekankan pentingnya pemetaan ruang serta kesiapan fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan akademik di kedua fakultas baru ini. Pengembangan infrastruktur menjadi fokus utama agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara optimal.
Pihak kampus juga telah merencanakan pembukaan program studi baru, di antaranya Ilmu Tasawuf, Psikoterapi Islami, serta Ilmu Perpustakaan Islam. Penambahan program studi ini diharapkan mampu memperkaya pilihan pendidikan bagi mahasiswa serta memperkuat kapasitas akademik di IAIN Pontianak.
Saat ini, proses pemekaran masih menunggu keputusan akhir dari PAN RB. Selain itu, pihak kampus juga tengah menunggu kunjungan visitasi dari pihak Kementerian Agama, yang biasanya dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana, prasarana, serta sumber daya yang tersedia. Visitasi ini akan menjadi momen penting dalam menentukan kelayakan dan kesiapan kedua fakultas baru dalam menghadapi transisi besar ini.
Menurut Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Pontianak, Dr. Cucu, M.Ag, proses pemekaran ini merupakan sebuah pencapaian yang telah lama diusahakan. “Kami sangat antusias dengan pemekaran ini. Usulan pemekaran ini sebenarnya sudah diajukan sejak tahun 2019, dan akhirnya kini hampir terealisasi,” ujar Dr. Cucu. Ia juga menambahkan bahwa pemekaran ini merupakan bagian dari upaya untuk menghadirkan pendidikan yang lebih terfokus dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Dengan adanya pemekaran fakultas ini, IAIN Pontianak diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan akademik dan mencetak lulusan yang lebih unggul. Pemisahan Fakultas Ushuluddin dan Adab dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam diharapkan dapat lebih menajamkan fokus keilmuan di masing-masing bidang. Selain itu, dengan adanya penambahan program studi baru, kampus ini diharapkan dapat menarik lebih banyak minat mahasiswa dari berbagai wilayah.
Proses ini masih terus berjalan, dan dengan waktu yang tersisa hingga akhir tahun, diharapkan IAIN Pontianak dapat segera merampungkan semua persiapan dan melahirkan dua fakultas baru pada awal tahun 2025.
Penulis : Asip