|

“Mengatasi Ketergantungan kepada Orang Lain: Pandangan Dr. Hj. Fitri Sukmawati, S.Psi., M.Psi, Psikolog”.

Pontianak, (fuad.iainptk.ac.id) – Ketergantungan kepada orang lain adalah fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, penting untuk membedakan antara sikap dan sifat dalam memahami hal ini. Menurut Dr. Hj. Fitri Sukmawati, S.Psi., M.Psi, Psikolog, sikap merupakan reaksi terhadap suatu hal, sementara sifat adalah bawaan sejak lahir atau karakter yang berkembang dari pola asuh sejak kecil.

Dr. Fitri berpendapat bahwa ketergantungan kepada orang lain sering kali muncul karena kurangnya rasa percaya diri untuk tampil sendiri. Hal ini bisa disebabkan oleh sifat introvert atau faktor lain yang membuat seseorang lebih nyaman bergantung kepada orang lain. Namun, apabila dalam keadaan normal seseorang tetap bergantung kepada orang lain, hal tersebut dapat mengindikasikan ketidakpercayaan diri yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh pola asuh yang terlalu memanjakan sejak kecil.

Sebagai orang tua, penting untuk membiasakan anak menjadi mandiri sesuai dengan usianya. Dengan demikian, sifat mandiri dapat tumbuh dalam diri anak dan membentuk kepribadian yang lebih kuat. Meskipun manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain, ketergantungan yang berlebihan bukanlah hal yang sehat. Seseorang harus bisa menjalankan aktivitasnya sendiri dalam kondisi tertentu tanpa selalu mengandalkan orang lain.

Ketergantungan kepada orang lain sebenarnya bukan masalah besar jika masih dalam batas wajar dan tidak menyebabkan gangguan mental atau ketidakpercayaan diri yang berlebihan. Namun, jika seseorang selalu mengandalkan orang lain dalam setiap keadaan, hal ini dapat menjadi masalah serius.

Di sisi lain, terlalu percaya diri juga bukan hal yang baik. Manusia perlu menyadari bahwa mereka adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupan. Sikap cuek atau tidak peduli terhadap lingkungan juga dapat berdampak negatif. Menurut Dr. Fitri, “Mandiri itu penting, namun ada batasnya. Kita tidak bisa selalu berharap kepada manusia, melainkan hanya kepada Allah. Namun, bekerja sama dengan manusia lain tetaplah penting.”

Dalam kehidupan, perubahan menjadi lebih baik sangat diperlukan. Salah satu contoh kasus terbaru yang viral di media sosial adalah seorang wanita yang menangis histeris setelah ditinggalkan oleh pasangannya. Menyikapi hal ini, Dr. Fitri berpendapat bahwa individu tersebut belum memiliki kematangan diri dan belum memahami batasannya dalam hubungan.

Sebagai penutup, Dr. Fitri Sukmawati “ ketergantungan mungkin adalah hal yang banyak kita temui dalam kehidupan bermasyarakat, tapi ubahlah diri kita menjadi orang yang bisa mandiri dan buatlah kita melihat potensi kita dan apa-apa yang menjadi potensi yang ada, kita kembangkan sehingga kita tidak lagi selalu berharap orang lain, tapi kita bisa maju tanpa orang lain, namun tidak menafikan bahwa ada peran orang lain yang menjadikan kita sukses.

Penulis : Asip

Editor : acip doang

 

 

Similar Posts