PENGENALAN BUDAYA BORNEO MELALUI RISET PELAJAR LINTAS NEGARA IAIN PONTIANAK DAN UINMAS
Pontianak, (fuad.iain.ptk.ac.id), – Mahasiswa Psikologi Islam FUAD IAIN Pontianak menggelar Visiting Class dan diskusi mengenai kebudayaan yang ada di Borneo yang berkolaborasi dengan mahasiswa riset UINMAS pada pukul 08:00_selesai, kegitan ini lanjutan dari kegiatan sebelumnya.
Diskusi ini di pandu langsung oleh dosen mata kuliah Islam dan Kebudayaan Borneo yang berlansung di lantai 2 ruang I.302. Dalam forum diskusi ini di hadiri mahasiswa Psikologi Islam yang berjumlah 30 dan 5 mahasiswa UINMAS.
Adapun pembahasan dalam diskusi ini di mulai dari perkenal budaya saprahan yang ada di kalimantan barat khusunya seperti tradisi dan khas makanan yang di hidangkan pada suatu acara tertentu, kemudian ada sanggahan dari mahasiswi UINMAS mengenai saprahan ini dan ternyata di kalangan masyarakat melayu malaysia juga ada budaya saprahan atau penyerahan.
Selanjutnya presentasi mahasiswa UINMAS pada kegiatan riset yang di lakukan di Kabupaten Tayan Kalimantan Barat mengenai kebudayaan yang ada di Tayan lebih spesifik lagi kebiasan-kebiasan yang sering di lakukan di masyarakat Tayan. Adat utama di Tayan seperti perang ketupat sebagai perayaan tolak balak, mandi bunting (hamil pertama) dan bahasa melayu di tayan tidak jauh beda dengan bahas melayu yang ada di serawak contoh: ambek = ambil, tabir = tirai/langsir. Selain itu mahasiwa UNIMAS ini juga melakukan riset mengenal makam raja-raja yang pernah menjadi khalifah di Tayan.
“Kalau lihat dari segi pendidikan antara Indonesia dengan Malaysia ada perbedaan dari kurikulum kalau di Indonesia die pakai kurikulum merdeka sedangkan kami di Malaysia kami pakai kurikulum standar sekolah menegah dan kurikulum kami ini dilaksanakan secare berperingkat-peringkat di sekolah menegah bermula dengan murid tingkat 1 mulai 2017 dan kalau di kami lebih menekankan pada kemahira berpikir aras tinggi juga sekolah kebangsaan setara dengan SD” ungkap Siti Nur Syaadah mahasiswi UINMAS.
Para peserta diskusi antusias dan memperhatikan mengenai kebudayaan yang ada di Tayan yang di lakukan mahasiswa riset UINMAS dan IAIN Pontianak yang membahas semua tentang kultur yang ada di sana. Setelah itu acara diskusi ini di tutup oleh bapak Abdullah dan harapan beliu semoga mahasiswa program studi psikologi bisa membuka pengetahuan bagi pelajar mengenai pentingnya melestarikan adat istiadat khusunya di kawasan Borneo.
Penulis: Heni Febriani
Editor : Asip