Dekan FUAD IAIN Pontianak DR. Cucu, M. Ag “Peran Penting Perempuan dalam Mengisi Kemerdekaan”
Pontianak, (fuad.iainptk.ac.id) – Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Pontianak, Dr. Cucu, M.Ag., menegaskan pentingnya peran perempuan dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, dalam Islam, perempuan memiliki kedudukan yang setara dan akses yang sama dengan laki laki untuk berkesempatan dan berpotensi besar untuk berperan aktif dalam kehidupan, tidak hanya untuk kebaikan diri sendiri tetapi juga untuk orang lain.
“Perempuan memiliki peluang besar untuk berkualitas dan mampu meningkatkan kualitas orang lain. Ketika perempuan menjalankan peran ini dengan baik, mereka tidak hanya akan meraih kebahagiaan di dunia, tetapi juga kebahagiaan yang hakiki,” ujar Dr. Cucu.
Beliau mengutip Al-Quran Surat An-Nahl ayat 97 yang menekankan bahwa kehidupan yang baik adalah janji Allah, dan kesempatan untuk meraih kehidupan yang baik tersebut diberikan tidak hanya kepada laki-laki, tetapi juga kepada perempuan. Namun, hal ini kembali kepada peran dan kesadaran perempuan itu sendiri.
Dr. Cucu juga menyoroti peran perempuan pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, seperti R.A. Kartini, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, dan banyak lagi. “Perempuan dulu dan sekarang sama pentingnya dalam kontribusinya terhadap negara. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ada juga perempuan yang kurang peduli terhadap hal ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Cucu mengungkapkan bahwa perempuan memiliki kelebihan khusus dalam dunia kerja, seperti ketelatenan, tanggung jawab, dan keuletan, yang membuat mereka menjadi pilar penting dalam kehidupan bernegara. “Tidak heran jika perempuan sering disebut sebagai tiang negara. Kesuksesan seorang laki-laki sering kali didukung oleh peran perempuan di belakangnya, baik sebagai istri maupun ibu rumah tangga.”
Dr. Cucu juga berbagi cerita tentang keluarganya, di mana ibunya berhasil mendidik 10 anak meski ditinggal suami sejak mereka kecil, membuktikan kemampuan luar biasa perempuan dalam menghadapi tantangan. “Makna merdeka bagi perempuan adalah bagaimana mereka mampu mandiri dan tidak tergantung pada pasangan. Perempuan harus bisa mengontrol hawa nafsu untuk tidak boros dan lainnya,” jelasnya.
Dengan sedikit berkelakar, Dr. Cucu juga menyampaikan bahwa perempuan itu suka dimanja dan berbelanja. Namun, ia menegaskan bahwa perempuan adalah tiang negara, dan jika perempuan kuat, negara pun akan kuat. “Itulah mengapa ada istilah Ibu Negara, bukan Bapak Negara,” canda Dr. Cucu.
Sebagai penutup, Dr. Cucu memberikan apresiasi kepada para ibu di IAIN Pontianak. Menurutnya, mereka adalah perempuan hebat yang mampu mengurus rumah tangga sekaligus berkontribusi untuk bangsa dan negara.
Penulis : Asip