| |

Inspiratif 14 Mahasiswa dan Dosen FUAD Presentasi Internsional di Pembentangan Antar Bangsa Indonesia-Malaysia

Pontianak.fuad.iainptk.ac id — Presentasi di tingkat internasional kembali diikuti oleh mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Pontianak dalam program Student Mobility. Kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat jejaring global dan memperkaya wawasan akademik dihadiri oleh lebih 75 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS), IAIN Pontianak, IAIN Ponorogo dan UIN Mataram. Presentasi yang diselenggarakan pada hari ini terbagi menjadi 4 panel yang diklasifikasikan berdasaarkan tema penelitian peserta.

Dalam konferensi internasional yang diselenggarakan dalam kerjasama PTKIN dan UNIMAS, para peserta menampilkan berbagai ragam presentasi yang inovatif di bidang fenomenologi, kajian LGBT, sosial-budaya, kajian tafsir, pendidikan dan guru, psikologi, pemberdayaan komunitas difabel, agrikultur, artificial intelegence, dan moderasi beragama. Para peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan tanya-jawab dalam sesi pembentangan antar bangsa sebagai bentuk apresiasi dan pendorong kajian ilmiah mahasiswa.

Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. Cucu, M.Ag juga turut berkesempatan untuk menyampaikan presentasi di panel 4 Fakulti Sains Sosial Dan Kemanusiaan (FSSK) dengan penelitiannya yang berjudul “Dakwah dan Media Sosial: Analisis Kegiatan Dakwah Pemberdayaan Masyarakat pada Chanel YouTube Jejak Bang Ibra”, presentasi ini menjadi catatan dakwah digital dan fenomena yang terjadi di antara umat islam saat ini. Kehadiran Dekan FUAD di tengah-tengah peserta memberikan semangat dan kesan istimewa bagi mahasiswa IAIN Pontianak.

Selain itu, salah satu peserta dari mahasiswa FUAD jurusan Psikologi Islam mendapat perhatian dan apresiasi atas penelitiannya. Ramadhanti Alifa Fatiah atau yang akrab dipanggil Dante membawakan penelitian dengan judul “Dinamika Motivasi Belajar Anak Non-Sekolah di TPA Berkah Kampung Muallaf Sarawak, Malaysia”. Setelah Dante menyampaikan presentasinya Prof Madya Dr. Zaiton binti Hasan dan Sir Hafidz sebagai timbalan dekan Hal Ehwal Pelajar Alumni meberikan komentar menarik, “Disini kami menemukan fakta menarik karena di Sarawak itu seharusnya semua anak wajib sekolah, terutama anak-anak yg seumuran dengan objek yang anda teliti, yakni anak 8-12 tahun. Ternyata masih ada juga yang masih ndak sekolah, nah disitulah menjadi hal menarik untuk diteliti lebih lanjut mengenai ini. Apelagi anda bukan dari sarawak tapi bise neliti di wilayah sarawak dengn temuan yg menarik”.

Pembentangan antar bangsa ditutup dengan kesan pesan yang disampaikan penanggung jawab panel di setiap ruangan dan sesi foto bersama. Dengan kesuksesan acara ini, IAIN Pontianak dan UNIMAS berenca untuk menjadikan agenda Student Mobility sebagai bentuk kerjasama lanjutan dan membuka kesempatan lebih banyak bagi mahasiswa internasional untuk berbagi ilmu dan budaya. Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam mendukung pendidikan golbal yang inklusif dan kolaboratif.

Penulis: A B

editor : Asip

Similar Posts