SAA IAIN Pontianak Gelar Nobar dan Diskusi Peran Pemuda Merawat Indonesia
PONTIANAK fuad.iainptk.ac.id, Prodi Studi Agama-Agama mengadakan kegiantan nonton bareng film “mata tertutup” garapan Garin Nugroho serta dirangkai dengan diskusi dengan tema “Peran Pemuda Merawat Indonesia.” Selasa, 1/10 malam bertempat di Aula Syekh Abdurrani Mahmud IAIN Pontianak.
Film mata tertutup merupakan sebuah film yang diangkat dari kisah nyata tentang perekrutan anak-anak muda untuk masuk dalam paham NII (Negara Islam Indonesia) dan aliran radikal yang mengatasnamakan agama.
Kegiatan nonton bareng dan diskusi hasil kerja sama Pordi Studi Agama-Agama (SAA) IAIN Pontianak dengan Sadap Indonesia dan Ma’arif Institute. Kerja sama ini sebagai langkah awal prodi SAA selain untuk memperluas jaringan komunitas pemuda juga dimaksudkan menampung dan mewadahi ide-ide kreatif anak-anak muda dalam menjaga dan merewat persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya di wilayah kalbar. Prodi Studi Agama-Agama sebagaimana dijelaskan oleh ketua prodi bapak Ridwan bahwa “Studi Agama-Agama memiliki tiga poros utama, yakni agama, budaya dan resolusi konflik.”Kegiatan nonton bareng dan diskusi bertempat di Aula Abdurrani IAIN Pontianak cukup sukses. Walaupun sebelumnya sempat diguyur hujan deras tidak menyurutkan semangat peserta dan pemateri untuk hadir. Pananggung jawab, Isa Oktaviani kegiatan sangat berterimakasih kepada Prodi Studi Agama-Agama yang telah memberikan tempat yang sangat luas dan bagus. Ia berharap kerja sama ini tetap terus berlanjut dalam bentuk kegiatan-kegiatan lainnya dan harapan ini di amini oleh peserta dan pemateri.
Peserta yang hadir dalam kegiatan ini dari berbagai golongan dan kalangan anak muda. Anak-anak yang hadir memiliki idealisme tinggi tentang pentingnya menjaga dan dan merawat Indonesia dan Ideologi Pancasila. Hujan deras yang sempat turun tidak menyurutkan semangat anak-anak muda untuk tetap hadir dalam kegiatan ini.
Kegiatan yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila tersebut menghadirkan Dr.Ismail Ruslan (Ketua FKUB Kalbar/Dekan FUAD IAIN Pontianak ), Dian Lestari (Ketua AJI Pontianak), serta SADAP INDONESIA dan SAA IAIN sebagai pemantik diskusi.
Menurut Isa Oktaviani (Ketua SADAP INDONESIA) kegiatan ini dilaksanakan agar saling kenal satu sama lain serta refleksi untuk aksi bersama merawat Indonesia.
“SADAP INDONESIA punya kegiatan untuk mempertemukan anak muda bahas isu toleransi agar saling kenal juga,” papar Isa.
Dalam diskusi tersebut, Dr.Ismail Ruslan mengatakan agar pemuda jangan belajar agama di Youtube. “Belajar agama pada guru yang tepat, jangan di media sosial, ” ujarnya.
Dian Lestari menambahkan, anak muda zaman sekarang jangan marah-marah tapi banyak-banyak belajar agar paham apa yang terjadi. “Sehingga kita punya pola pikir kreatif untuk implementasi dalam merawat Indonesia, ” katanya
Ketua FKUB juga berpesan agar pemuda jangan mudah percaya pada paham baru. “Kalau ada orang baru yang mengkritisi keadaan negara dengan dalil agama dan minta ganti ideologi, hati-hati,” ungkpnya.
Anak muda punya peran agar tidak terpapar paham yang bertentangan dengan Pancasila.
Editor: Didi Darmadi