Memahami Konsep Dabt dan Rasm Al-Qur’an: Pengalaman PPL Mahasiswa IAIN Pontianak di LPMQ Bersama Ustadz Ahmad Nur Qomari
Jakarta-Selasa, 13 November 2024 merupakan hari ke-9 mahasiswa Ilmu al-Qur’an dan Tafsir IAIN Pontianak melaksanakan PPL di LPMQ. Materi kali ini disampaikan oleh Ahmad Nur Qomari, S.H.I., seorang pentashih ahli muda. Adapun materi yang diberi oleh beliau adalah penjelasan tentang dabt dan rasm al-Qur’an.
Sebelum memasuki materi inti tentang dabt dan rasm al-Qur’an. Pemateri Ahmad Nur Qomari, S.H.I. memulai sesi dengan mengajak seluruh mahasiswa PPL IAIN Pontianak untuk memperkenalkan dirinya masing-masing. Kegiatan perkenalan tersebut berlangsung dengan antusias, di mana setiap mahasiswa berbagi asal daerah mereka dari berbagai daerah yang berada di Provinsi Kalimantan Barat. Menariknya, Ustadz Ahmad Nur Qomari sangat takjub dengan keanekaragaman nama-nama daerah mereka berasal, seperti Kabupaten Landak, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Kubu Raya. Menariknya lagi, ketika salah satu dari mahasiswa memperkenalkan dirinya berasal dari Kota Pontianak, beliau langsung menyampaikan bahwa di Pontianak terdapat guru Qiroat, maka mahasiswa sontak menjawab Ustadz Mukhlas Syafi’, dan ternyata beliau adalah teman dekat dari pemateri kali ini, yaitu Ustadz Ahmad Nur Qomari.
Setelah perkenalan yang hangat dan riang ini, Ahmad Nur Qomari melanjutkan sesi dengan memberikan materi tentang dabt dan rasm al-Qur’an. Dalam sesi tersebut, Ahmad Nur Qomari memberikan materi mulai dari sejarahnya hingga contoh-ontohnya. Atau dengan kata lain beliau tidak hanya menjelaskan teori-teori dasar, melainkan juga memberikan contoh konkrit tentang bagaimana menerapkan dabt dan rasm dalam penyusunan mushaf. Para peserta PPL IAIN Pontianak juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung dari pengetahuan yang diperoleh tersebut beserta qiroatnya dengan bimbingan langsung dari pemateri, yakni Ustadz Ahmad Nur Qomari, S.H.I.
Ustadz Ahmad Nur Qomari menegaskan bahwa pemahaman yang tepat terhadap kedua konsep ini, yakni dabt dan rasm adalah hal yang sangat penting. Sebab, tidak hanya untuk menjaga keakuratan bacaan, tetapi juga untuk memastikan keaslian teks al-Qur’an. Beliau juga memberikan catatan serius bagi seluruh mahasiwa PPL IAIN Pontianak untuk lebih teliti dalam membedakan dan memahami mana yang termasuk dabt dan mana yang termasuk rasm. Karena beliau menyampaikan bahwa masih banyak orang yang menganggap sesuatu itu adalah rasm padahal sebenarnya itu bagian dari dabt. Oleh sebab itu, hal ini adalah suatu tantangan yang harus dipahami dengan baik, terutama bagi mereka yang nantinya akan terlibat dalam proses penelitian mushaf al-Qur’an.
Penulis: Fina Hilmina Putri Rizqy