Mahasiswa SAA IAIN Pontianak Napak Tilas Kawasan Tradisional Etnis Tionghoa di SIngkawang
SINGKAWANG – fuad.iainptk.ac.id, Kawasan tradisional masyarakat Tionghoa di Singkawang mengalami perubahan-perubahan yang cukup signifikan. Hal ini di ketahui oleh mahasiswa Studi Agama-agama dalam kunjungannya Sabtu, 7/12 di kawasan tradisional etnis Tionghoa SIngkawang.
Acara ini merupakan rangkaian kegiatan study tour mahasiswa SAAIAIN Pontianak yang mengangkat tema “Rajut persaudaraan, satukan tujuan , ciptakan kebersamaan”.
kawasan tradisional tionghoa yang dimaksud suatu pemukiman yang semua warganya merupakan satu marga yaitu marga Tjhia. Di dalamnya terdapat satu Rumah besar yang di kenal dengan sebutan “Thai Buk” .
Rumah ini didirikan oleh seorang perantau bernama Chia Soul Xi pada masa kolonial Belanda yang melarikan diri dari kerusuhan di semenanjung Malaya . Kemudian ia Xi bekerja keras dan membangun Rumah ini pada 4 Februari 1901 di atas tanah hibah pemerintah Belanda dengan arsitek yang di datangkan dari Tiongkok.
Rumah marga thjia ini memiliki dua ruangan besar yang di dalam bagian depan dan belakangnya di penuhi dengan ornamen, ukiran dan juga kaligrafi berwarna emas di setiap ambang pintu.
Fungsi rumah ini dahulunya sebagai rumah beserta kantor dagang bernama Chia Hiap Seng. Didepannya terdapat sungai yang tembus ke lautan memiliki area yang sangat luas sehingga di jadikan sebagai pelabuhan kapal dagang dengan jalur perdagangan Malaysia dan Singapura .
Namun seiring berlalunya waktu sungai yang dulunya luas ini semakin lama semakin sempit , dan tidak ada lagi perdagangan .
Saat ini rumah marga Tjhia ini di gunakan sebagai tempat tinggal keturunan Chia Siu Di generasi ke-empat hingga ke-tujuh.
Penulis:Khusnul Khotimah
Editor: Didi Darmadi