Mahasiswa PPL IAIN Pontianak Mengikuti Workshop Implementasi “Membangun Lingkungan Pendidikan yang Aman, Berbudaya, dan Berakhlak”
Ciawi, Bogor, Kamis (28/11/2024) – Boarding School Algebra menggelar workshop bertema “Membangun Lingkungan Pendidikan yang Aman, Berbudaya, dan Berakhlak” pada (tanggal kegiatan). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pendidik dan pihak terkait dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas dari kekerasan, berbudaya positif, serta mendukung pembentukan karakter berakhlak mulia.
Acara dibuka oleh Direktur Akademik Boarding School Algebra, Dr. H. Idrianto Faishal, MA. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir dan antusias mengikuti workshop ini. Beliau menyoroti dua isu besar yang sering menjadi tantangan utama dalam dunia pendidikan, yakni bullying dan pelecehan seksual. “Bullying dan pelecehan seksual adalah dua masalah serius yang tidak hanya merusak mental, tetapi juga berdampak panjang terhadap perkembangan anak didik. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mencegah dan menangani kedua masalah ini,” ujar Dr. Idrianto Faishal.
Beliau menegaskan pentingnya kolaborasi antara pihak sekolah, pendidik, orang tua, dan siswa dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Dengan demikian, proses pembelajaran dapat berjalan optimal tanpa adanya rasa takut atau tekanan. Workshop ini menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya, membahas topik-topik penting seperti strategi pencegahan bullying, pendidikan seksual berbasis akhlak, dan penguatan budaya positif di lingkungan sekolah. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam menciptakan suasana pendidikan yang kondusif, menjunjung nilai-nilai budaya, serta memperkuat karakter akhlak mulia bagi generasi penerus bangsa.
Setelah pembukaan oleh Direktur Akademik Boarding School Algebra, Dr. H. Idrianto Faishal, MA, workshop “Membangun Lingkungan Pendidikan yang Aman, Berbudaya, dan Berakhlak” dilanjutkan dengan penyampaian materi pertama oleh Dr. Hj. Aidawati, M.Pd., Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ciawi.
Dalam paparannya, Dr. Hj. Aidawati menyampaikan kebijakan anti-bullying yang diterapkan di sekolah sebagai langkah nyata menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa. Kebijakan ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap individu di sekolah merasa dihargai, didukung, dan terlindungi dari tindakan intimidasi maupun kekerasan. “Bullying adalah ancaman nyata bagi kesejahteraan siswa, baik secara fisik maupun psikologis. Oleh karena itu, kami mengimplementasikan kebijakan yang tegas namun solutif, dengan melibatkan seluruh elemen sekolah, termasuk siswa, guru, dan orang tua,” ungkap Dr. Hj. Aidawati.
Beliau juga memaparkan langkah-langkah konkret dalam mencegah dan menangani bullying di sekolah, di antaranya beliau membuat beberapa program di SMA Negeri 1 Ciawi seperti tata tetib sekolah yang berkarakter dan anti bullying, sosialisasi sekolah aman dan nyaman oleh siswa di kelas dan lapangan, pembinaan oleh BK, tim kesiswaan dan wali kelas bagi yang melanggar tata tertib sekolah, serta program-program lainnya.
Kemudian materi kedua disampaikan oleh Dr. H. Ahmad Badruddin, Lc., MA. Materi ini mengupas tuntas konsep pendidikan ramah anak dalam perspektif Al-Qur’an, memberikan landasan spiritual dan etis dalam pengasuhan dan pendidikan yang penuh kasih sayang. Dalam paparannya, Dr. Ahmad Badruddin menjelaskan pentingnya pendekatan yang berbasis nilai-nilai Al-Qur’an dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang harmonis dan bebas dari kekerasan, termasuk bullying. Beliau menekankan bahwa Al-Qur’an telah memberikan panduan yang jelas tentang pengasuhan yang mengedepankan kasih sayang, seperti yang tertuang dalam Surat Luqman.
“Dalam Q.S. Luqman, Allah memberikan teladan bagaimana Luqman mendidik anaknya dengan penuh hikmah, kelembutan, dan pengajaran yang bermakna. Hal ini menjadi contoh bagi kita untuk menghindari segala bentuk kekerasan dalam mendidik, baik secara fisik maupun verbal,” jelas Dr. Ahmad Badruddin. Beliau juga menguraikan beberapa nilai utama dalam Al-Qur’an yang mendukung pendidikan ramah anak, di antaranya kasih sayang dan kelembutan, penghormatan terhadap anak, pendidikan dengan hikmah serta menjauhkan kekerasan.
Kemudian sesi materi terakhir, yang disampaikan oleh Benny Mustafa, S.Ag, CH, CHt. Beliau membahas peran strategis orang tua dalam mendukung terciptanya lingkungan pendidikan yang bebas bullying, sekaligus mengenali ciri-ciri pelaku bullying untuk mencegah dan menangani kasus tersebut secara efektif.
Dalam pemaparannya, Benny Mustafa menekankan bahwa peran orang tua sangat krusial dalam membentuk karakter anak. Lingkungan keluarga yang kondusif, penuh kasih sayang, dan mendukung perkembangan emosional anak dapat menjadi benteng utama dalam mencegah perilaku bullying. “Orang tua adalah pendidik pertama dan utama. Bagaimana mereka memberikan contoh perilaku kepada anak sangat memengaruhi cara anak memperlakukan orang lain di lingkungan sekolah maupun masyarakat,” ujar Benny Mustafa.
Beliau juga menjelaskan ciri-ciri pelaku bullying yang dapat dikenali, baik dari aspek perilaku maupun psikologis, antara lain tampak percaya diri tapi sebenarnya tidak, sering bersikap agresif, manipulatif, populer, cepat marah, pandai beralasan, sering bercerita keburkan anak lain, dan sering mengejek keadaan orang lain.
Setelah penyampaian materi, sesi diskusi berlangsung dengan aktif. Workshop ini semakin memperkaya pemahaman para peserta tentang strategi menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, berbudaya, dan berakhlak, baik dari perspektif praktis maupun spiritual.
Oleh: Meisya Dewi Putri dan Aisy Elbaridah