Kelas Stephen King Menulis Essai Argumentasi
PONTIANAK – fuad.iainptk.ac.id, Mahasiswa peserta Rumah Literasi di Kelas Stephen King mendapat tantangan untuk membuat karya tulis berupa Essai Argumentasi, Jumat 15/11.
Karya tulis Essai argumentasi ini tidaklah terlalu sulit, namun tidak juga mudah. Dalam menulis Essai Argumentasi, mahasiswa perlu memahami lebih dalam tentang topik yang mereka pilih, oleh karena itu, pembimbing kelas Stephen King mempersilahkan mahasiswa untuk mencari penjelasan mengenai masing-masing tema yang dipilihnya di internet, buku, koran, Artikel Jurnal, atau sumber-sumber terpercaya lainnya.
Sebelumnya mahasiswa di Kelas Stephen King ini sudah pernah diminta menulis Essai Argumentasi dari Seminar Resolusi Konflik yang diselenggarakan hari Jumat, 8 November 2019 lalu, namun saat itu mereka diminta mencari sendiri penjelasan tentang essai argumentasi, kemudian membuat essai sesuai dengan apa yang mereka fahami. Setelah ditanya, ternyata masih banyak yang belum faham cara membuat Essai Argumentasi, meski begitu mereka tetap berusaha menulis essai tersebut karena tak ingin melewatkan kesempatan berkarya.
Pertemuan kali ini, kelas Stephen King dijelaskan tentang materi Essai Argumentasi, setelah itu mereka diminta untuk menulis Essai Argumentasi dengan tema bebas. Peserta Kelas Stephen King dipersilahkan membuka internet untuk mencari data-data yang dapat memperkuat argumentasi mereka, namun tetap ditekankan untuk mencari data yang relavan dan selalu mencantumkan sumber saat menyalin data tersebut ke essai karya mereka, hal ini dilakukan agar peserta Rumah Literasi tidak terbiasa menjadi plagiator dan dapat bertanggung jawab untuk tulisan karya sendiri.
Mereka menulis dengan baik dan memilih tema yang bervariasi. Ada yang menulis tentang Penggunaan Bahasa Indonesia, Pernikahan Dini, Game Online, Perkembangan Teknologi, pencekalan kartun, Posisi Public Relation dan lain sebagainya. Setelah hampir satu jam diberi kesempatan menulis, beberapa mahasiswa diminta menyampaikan hasil tulisannya di depan teman-temannya. Ada yang tertawa dan tersenyum, ada yang menggoda temannya, dan adapula yang diberikan tepuk tangan meriah. Meski masih ada beberapa anggota kelas Stephen King yang belum sempat hadir, kelas ini tampaknya tetap senantiasa semangat, ceria dan dinamis. Semoga selalu konsisten berkarya.
Sumber: teraju.id