HMPS SAA IAIN Pontianak Lanjut Gelar Forum DIKSA
Pontianak – fuad.iainptk.ac.id, Sabtu (13/3) Himpunan Mahasiswa Program Studi Studi Agama-Agama (HMPS SAA) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar Forum Diskusi Santai (DIKSA) dengan tema “Beriman vs Kafir: Menyikapi Perbedaan Ala Mahasiswa SAA” di Ma’had IAIN Pontianak.
Pembahasan ini berangkat dari hal yang berkaitan dengan SAA, terkait fenomena penggunaan kata ‘kafir’ yang dianggap terlalu tajam bagi umat non-Islam.
Alumni Studi Agama-Agama angkatan 2017, Sulaiman, S.Ag didapuk menjadi pemantik diskusi. Dalam pandangannya terkait beriman dan kafir, beliau memasukkannya ke dalam ranah sosial dan masyarakat, dengan sedikit pengantar dari agama.
Adapun beberapa poin yang dibahas mengenai pengertian ‘beriman’ dan ‘kafir’, penggunaannya di dalam kehidupan sosial, indikator ‘beriman’ dan ‘kafir’, serta bagaimana cara menyikapinya.
“Sebagai mahasiswa SAA, tentu kita memiliki kepentingan akademis. Sehingga, untuk menyikapi perbedaan ini cukup dengan pendekatan sosiologis dan antropologis, bukan teologis. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya benturan dimasyarakat”, ujarnya.
Ruslan, selaku alumni Studi Agama-Agama angkatan 2015, turut hadir dan mempertegas dari sudut pandang Islam. “Sumber kebenaran ada empat, yakni akal, indra, wahyu, dan intuisi. Hal yang tidak dimiliki oleh Barat adalah intuisi”, tutur Ruslan.
“Forum DIKSA ini akan terus kami lanjutkan sebagai ajang untuk melatih dan mempertajam pemahaman mahasiswa terhadap Studi Agama-Agma”, ujar Raziki, Sekretaris Prodi SAA.
Penulis: Sultan M. Kamil
Efitor: Didi Darmadi