Hebat! DEMA FUAD IAIN Pontianak Gagas Riset Penulisan Sejarah Kesultanan Ismahayana
Pontianak – fuad.iainptk.ac.id, Kamis, 29/7, Ngabang, Kalbar-Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggagas riset kebudayaan Borneo, bertajuk “Kepenulisan Sejarah Keraton Landak (Keraton Ismahayana)” berlokasi di desa Raja, kecamatan Ngabang, kabupaten Landak, provinsi Kalimantan Barat.
Dukungan berdatangan dari keluarga dan berbagai pihak dalam proses penulisan sejarah ini, salah satunya dukungan ini hadir dari Gusti Hermansyah, selaku Pangeran Adipati Keraton Ismahayana, beliau menuturkan kebahagiaannya atas program gebrakan DEMA FUAD ini.
“Saya bangga dengan anak muda seperti adik-adik mahasiswa ini yang masih tertarik dengan sejarah. Saya akan membantu adik-adik mahasiswa dalam memberikan informasi yang saya ketahui”, Ujarnya.
Pernyataan dukungan juga datang dari Ya’ Muhammad Syarif, S.H. selaku anggota keluarga keraton yang siap membantu segala proses program ini “Saya senang dengan semangat adik-adik mahasiswa yang mau mengulik sejarah keraton Landak ini. Saya siap membantu adik-adik mahasiswa untuk menggali sejarah keraton Landak”, Ujarnya.
Program Riset terhadap kekhazanahan budaya lokal Pulau Borneo ini merupakan salah satu program unggulan dari Kabinet INSPIRASMA (Inspirasi Langkah Bersama) satu jargon yang digagas pengurus DEMA FUAD periode ini.
Babul Yatama sebagai Wakil DEMA menuturkan motivasi kehadiran program ini merupakan dukungan terhadap Visi IAIN Pontianak sekaligus menyadarkan Mahasiswa dan masyarakat bahwa ada kerajaan besar dan bersejarah di Kalimantan Barat “Saya sangat mendukung kegiatan ini (Riset Kepenulisan Sejarah Keraton Landak), sebab riset itu sendiri merupakan program kerja unggulan dari kami. Saya sangat berharap setelah kegiatan ini bisa meningkatkan minat literasi dikalangan mahasiswa IAIN terlebih lagi mahasiswa FUAD. Kita usahakan para mahasiswa FUAD untuk punya keinginan untuk menggali khazanah keIslaman”, Pungkas beliau.
Penulis: Zulyasa Gustomi
Editor: Didi Darmadi