Rektor IAIN Pontianak Lepas Mahasiswa PPL Prodi IAT ke PSQ Jakarta
PONTIANAK – fuad.iainptk.ac.id, Sebanyak 29 orang mahasiswa semester 7 program studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak mengikuti acara kegiatan pelepasan peserta Praktik Pengalaman Lapangan 2019 di Pusat Studi al-Qur’an (PSQ) Jakarta, Rabu, 11/9 bertempat di gedung FUAD IAIN Pontianak.
Hadir dalam kegiatan ini, Rektor IAIn Pontianak Dr. Syarif, MA, Ketua Prodi IAT FUAD IAIN Pontianak, Buhori, M.Pd, Dosen Pamong, Zayadi M.Pd.
Dalam Sambutannya, Kaprodi IAT FUAD IAIN Pontianak, Buhori menyampaikan bahwa kegiatan PPL ke PSQ ini merupakan salah satu bentuk dari kerja sama antar kedua lembaga yang telah dilaksanakan sebelumnya.
“Pada kegiatan ini mahasiswa selama 15 hari mulai tanggal 16 -30 September 2019 akan dilatih oleh para mufassir Indonesia, serta akan diasah kemampuannya dalam menulis artikel ilmiah berkenaan dengan al-Quran dan tafsir. Tulisan-tulisan itu nantinya akan dimuat di jurnal ilmiah dan sebagian akan dicetak menjadi buku. “ ungkapnya.
Ia juga menyatakan bahwa kedepan, prodi IAT akan menjalin sama juga dengan Pusat Kajian Hadis (PKH) di bawah asuhan Dr.Lutfi Fathullah, sehingga mahasiswa IAT kedepan juga akan ditempatkan PPL di sana.
“Dengan dipilihnya lembaga-lembaga keahlian ini, nantinya diharapkan menjadi salah satu penunjang keterampilan mahasiswa, serta sertifikat keahlian mereka dapat dijadikan dasar dalam mengeluarkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).” pungkasnya.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA menyambut baik kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh prodi IAT ini.
Ia menegaskan bahwa untuk saat ini perguruan tinggi Islam juga dituntut mampu melahirkan para ulama, dan cendikiawan Islam. Di IAIN Pontianak, terdapat tiga prodi yang tersebar di 3 fakultas, yang menjadi ikon dalam melahirkan ulama-ulama yang mumpuni, tiga prodi itu ialah, Prodi Pendidikan Bahasa Arab di FTIK, Akhwalus Syaksiyah di Fakultas Syariah , dan prodi IAT di FUAD.
Dari tiga prodi ini lanjutnya , IAT dianggap yang paling mampu dan layak untuk mencetak para ulama yang mumpuni.
Ia juga berharap mahasiswa IAT seharusnya juga pro aktif dan mampu memberikan solusi dalam setiap persoalan-persoalan kekinian.
Ia mencontohkan pada kasus yang sedang booming, terkait mencuatnya isu milkul al-yamin, tema ini merupakan wilayah kajian IAT,
“Sehingga seyogyanya mahasiswa IAT mampu memberikan tanggapan dan pencerahan yang akurat, bahkan kalau bisa ada skripsi IAT yang mampu “meruntuhkan” disertasi.” ujarnya memberi motivasi pada mahasiswa IAT.
Editor : Didi Darmadi