Dr. Cucu, M.Ag , “Besarnya Peran Perempuan dalam Kehidupan”

Pontianak, (fuad.iainptk.ac.id) – Dalam kehidupan modern, perempuan sering kali dihadapkan pada berbagai pilihan dan tantangan dalam menentukan jalan hidupnya. Menjadi ibu rumah tangga, wanita karir, atau memilih untuk hidup mandiri adalah keputusan yang tidak jarang dikaitkan dengan ekspektasi sosial dan budaya. Bahkan setelah berumah tangga, perempuan kerap dihadapkan dengan kewajiban untuk mengandung dan melahirkan anak. Hal ini menimbulkan diskusi di tengah masyarakat, di mana sebagian pihak berpendapat bahwa keputusan untuk memiliki anak seharusnya menjadi hak perempuan, mengingat merekalah yang akan menanggung beban fisik dan mental selama masa kehamilan dan pengasuhan anak.

Dalam video yang ditayangkan oleh Melayu TV, Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Pontianak, Dr. Cucu, S.Ag., M.Ag., membahas bagaimana Islam memandang peran perempuan dalam kehidupan pribadi maupun dalam keluarga. Beliau menekankan bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam dan telah memberikan kedudukan yang mulia bagi perempuan.

Pada masa Jahiliah, perempuan sering kali diperlakukan sebagai warga kelas dua dengan hak-hak yang terbatas. Namun, Islam hadir membawa perubahan besar. Dalam Al-Qur’an, surah Al-Hujurat ayat 13 menegaskan bahwa kedudukan manusia di sisi Allah dinilai berdasarkan ketakwaannya, tanpa membedakan gender. Dalam segala bidang kehidupan, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama sesuai dengan kemampuan dan kompetensinya.

Islam juga menjelaskan peran perempuan dalam masyarakat melalui surah At-Taubah ayat 71, yang menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan adalah penolong bagi satu sama lain dalam hal kebenaran dan kebaikan. Oleh karena itu, Islam memberikan peluang luas bagi perempuan untuk berkontribusi di berbagai bidang, seperti pendidikan, pemerintahan, kesehatan, perdagangan, dan lainnya.

Dalam pandangannya, Dr. Cucu menekankan pentingnya peran perempuan sebagai istri dan ibu dalam keluarga. Seorang ibu memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik anak-anaknya dan menjadi contoh yang baik. Beliau juga mengingatkan bahwa menjaga komunikasi yang baik dalam rumah tangga, baik dengan pasangan maupun anak-anak, adalah kunci keharmonisan keluarga.

Surah Al-Isra ayat 23-24 juga menjelaskan bahwa orang tua memiliki kedudukan mulia dalam Islam. Menikah adalah bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah dan merupakan bentuk ibadah yang harus dijalani dengan kesiapan mental serta pemenuhan syarat yang telah ditetapkan oleh Islam.

Mengenai keputusan untuk memiliki anak, Dr. Cucu menegaskan bahwa Islam mengajarkan bahwa memiliki keturunan adalah salah satu bentuk ibadah. Namun, pilihan tersebut tetap kembali kepada individu masing-masing. Islam sendiri telah mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk kehamilan dan pernikahan, dengan tujuan menjaga keturunan serta meneruskan ajaran agama.

Beliau juga memotivasi perempuan yang ragu untuk berkeluarga agar tidak takut dalam mengambil keputusan. Hidup terus berjalan, usia terus bertambah, dan memiliki anak merupakan salah satu cara mendapatkan pahala besar dari Allah. Setiap anak yang lahir membawa rezekinya sendiri, sebagaimana dijanjikan dalam ajaran Islam.

Sebagai penutup, Dr. Cucu berpesan kepada para perempuan untuk terus membekali diri dengan ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu agama. Dengan meningkatkan kualitas diri, perempuan akan mampu menjalani kehidupannya dengan lebih baik, baik sebagai individu, sebagai istri, maupun sebagai ibu dalam keluarga.

Penulis : Asip

Editor : acip doang