Mengenal Kampung Ruan Lama, Sarawak Malaysia : Toleransi Antar Umat Beragama yang Patut Dicontoh
Sarawak, (FUAD IAIN Pontianak) – Tiga Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD).
Muhammad Ferri Darmawan (Manajemen Dakwah), Dinda Nabila Mawaddah (Studi Agama Agama), Ramadhanti Alifa Fatiah (Psikologi Islam). Melaksanakan Program Kreativitas Mahasiswa Kolaboratif Internasional (PKM) di Sarawak Malaysia lebih tepatnya di Daerah Kampung Ruan Lama, Simunjan.
Kampung Ruan Lama, tepatnya di sebuah kawasan yang terletak di Simunjan, daerah Samarahan, Sarawak Malaysia. Pada awalnya kampung Ruan Lama hanyalah “Kampung Ruan” namun kampung Ruan mulai terbagi menjadi 3 bagian yakni Ruan Lama, Ruan Tengah dan Ruan Baru. Dengan terbaginya 3 Kampung Ruan disebabkan karena seringnya terjadi longsor maka dari itu masyarakat berpindah tempat dari Ruan Lama ke Ruan Tengah maupun Ruan Baru.
Mayoritas masyarakat di Kampung Ruan merupakan Suku Dayak Iban, dengan kebiasaan mereka setiap pagi adalah berladang, dan kebiasaan unik yang dilakukan ibu-ibu disini adalah mengkonsumsi sirih dan gambir.
Ismail Maxuel, kepala kampung (KK) di Kampung Ruan Lama, beliau mengatakan bahwa pada saat ini jumlah masyarakat muslim dan non muslim sekitar 50% muslim dan 50% non muslim, dengan data 17 kepala keluarga. Interaksi antara muslim dan non muslim di Kampung Ruan Lama sangat baik, tidak ada konflik terjadi selama ini.
Bapak Abdul Aziz, selaku salah satu masyarakat Kampung Ruan Baru mengatakan ketika pada saat acara besar, mereka tidak membeda-bedakan antara agama muslim dan non muslim, biasanya ketika acara besar diselingi dengan makan bersama yang dimasak oleh masyarakat muslim, pernyataan diatas memperlihatkan Kampung Ruan patut dicontoh atas kuatnya toleransi antar agama, dengan interaksi dalam berkeyakinan berbeda namun ketentraman antar agama sangatlah rukun.
Penulis : Dinda Nabila Mawaddah
Editor : Imansyah