Selftalk sebagai Katarsis Upaya tetap WARAS
Pontianak, (fuad.iainptk.ac.id) – Dalam keseharian berkomunikasi dengan orang lain, adalah hal yang biasa dan bahkan sering kita lakukan. Berbicara dengan orang lain memang dapat menyehatkan psikologis kita, karena terpenuhi kebutuhan dalam meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi. Namun dalam berkomunikasi dengan orang lain akan banyak ditemukan hal-hal yang dapat mengganggu atau menjadi kendala dalam berkomunikasi. Sehingga akan menimbulkan sesuatu yang kita kenal dengan miskomunikasi atau komunikasi yang salah.
Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang selftalk, yang berarti berbicara dengan diri sendiri. Selftalk Tidak akan menimbulkan kesalahan dalam berkomunikasi karena hanya satu arah yang diutamakan adalah kejujuran dalam berkomunikasi. Self-talk dimaksudkan untuk memberikan afirmasi positif, yang diucapkan oleh orang itu sendiri untuk mempengaruhi pikiran, peraşaan serta perilakunya.
Setiap manusia mempunya variasi kondisi yang lebih sering dipengaruhi oleh fikiran bahkan ucapannya atas dirinya sendiri. Terkadang merasa kurang percaya diri, sehingga akhirnya muncul pikiran-pikiran negatif dari kepalanya sendiri, atau merasa paling menderita, merasa mengalami depresi padahal baru ditahap hopeless saja, yang membuat semua persepsi ini memang karena faktör darı luar diri manusia itu berupa stimulus, namun sebagai orang yang telah beranjak remaja apalagi sudah menjalani fase dewasa bahkan manula,faktor internal dari diri sendiri itulah yang lebih mendominasi akal perasaan dan perilakunya. Kondisi paling tidak membuat nyaman ketika manusia itu memblow up atau membesar-besarkan persepsi tersebut atau yang kita kenal dengan overthinking .Lalu apa bagaimana kita dapat melakukan selftalk dengan tepat?
Apa itu Self-Talk?
Self-talk adalah berbicara dengan diri sendiri menggunakan cara yang positif. Upaya ini juga dapat membantu seseorang dalam mengambil keputusan dengan tepat dan menjadi lebih bijak dalam menghadapi masalah kehidupan.
- Cara Melakukan Self-Talk Berbicara dengan diri sendiri sebenarnya mudah dilakukan, namun tidak semua orang bisa termotivasi untuk memikirkan hal-hal positif tentang dirinya atau apa yang dimiliki sekarang. Alhasil, seseorang justru cenderung melakukan negative self-talk yang berisi pikiran negatif.
- Jika ingin melakukan positive self-talk, berikut adalah beberapa langkah yang bisa diterapkan
- a) Mengenali Pikiran Negatif Langkah pertama dalam melakukan self-talk adalah mengenali pikiran negatif yang sering muncul. Ketika sedang berada dalam situasi tertentu, usahakan untuk menahan diri agar tidak mengungkapkan atau membiarkan pikiran negatif tersebut mengendalikan Anda.
- b) Pahami Perasaan Diri Sendiri Ketika sedang dipenuhi pikiran negatif, cobalah mencari tahu penyebabnya dengan mengambil jeda atau istirahat sejenak. Jeda tersebut dapat membantu membuat pikiran kembali jernih. Kemudian, pikirkan secara perlahan, apa yang bisa dilakukan agar perasaan dan pikiran Anda dapat menjadi lebih baik.
- c) Pikirkan Kata-Kata Positi Cobalah memikirkan kata-kata positif yang tepat untuk memotivasi diri dalam menghadapi masalah. Apabila Anda sedang mengalami suatu kegagalan, maka cobalah berpikir bahwa kegagalan tersebut bisa menjadi pengalaman berharga untuk menjadi individu yang lebih baik lagi di masa depan.
- d) Berikan Afirmasi Positif Ketika melakukan self-talk, cobalah berdiri di depan cermin dengan memberikan apresiasi dan afirmasi positif kepada diri sendiri terhadap segala sesuatu yang sudah berhasil dilalui. Selain berbicara di depan kaca, hal ini juga bisa dilakukan dengan melihat gambar atau kata-kata yang bisa memberikan pengaruh positif ke dalam pikiran Anda.
- e) Bergabung dengan Circle yang Positif Beberapa orang mungkin tidak sadar bahwa tubuh dan pikirannya memiliki kemampuan untuk menyerap pandangan dan emosi dari orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, bergabunglah dengan orang-orang yang bersikap dan mengeluarkan aura positif, serta hindarilah lingkup orang-orang dengan emosi dan perilaku yang negatif.
- Meningkatkan Kepercayaan Diri Manfaat berikutnya dari self-talk adalah meningkatkan kepercayaan diri. Melalui positive self-talk, tingkat kepercayaan diri dan harga diri seseorang bisa menjadi lebih tinggi, dan kedua hal ini penting terutama ketika sedang menghadapi situasi tertentu atau berusaha mencapai tujuan. Kepercayaan diri yang diperoleh melalui positive self-talk bisa mengurangi perasaan insecure. Di samping itu, menerapkan positive self-talk juga dapat menyingkirkan keinginan untuk melukai diri sendiri (self harm) bahkan menghilangkan pikiran untuk bunuh diri.
- Meningkatkan Motivasi Self-talk adalah metode untuk merefleksikan diri melalui pendekatan yang positif. Self-talk bisa menjadi perantara dalam mengintropeksi diri, mengenali aspek positif dan negatif dalam diri, serta memacu motivasi diri yang berperan dalam meningkatkan pencapaian seseorang.
- Mengambil Sisi Positif dari Suatu Peristiwa Perlu diingat bahwa self-talk bukan berarti membohongi diri sendiri. Justru, cara ini dilakukan agar seseorang dalam melihat segala peristiwa dari sudut pandang yang positif. Misalnya, saat mengalami hal buruk, self-talk dapat membantu Anda mengambil hikmah atau sisi positif dari pengalaman tersebut dan menjadikannya sebagai pelajaran berharga.
- Membuat Hidup Lebih Bahagia Terbiasa melakukan self-talk diketahui dapat meningkatkan kualitas hidup, sehingga bisa membuat seseorang merasa lebih percaya diri dan menghargai diri sendiri. Kebiasaan ini juga dapat membantu meningkatkan kedamaian hati dalam beraktivitas. Maka kita dapat menyimpulkan bahwa setiap orang lebih mengenali suara yang terdengar dari mulutnya sendiri dan cenderung mematuhi apa yang dia katakan secara sadar maupun tidak sadar. Sehingga hal ini diharapkan dapat membentuk perilaku yang adaptif yang dapat diterima oleh diri sendiri maupun masyarakat dapat menyesuaikan dengan norma masyarakat sehingga interaksi dengan diri sendiri termasuk dengan orang lain dapat berjalan dengan baik dan harmonis. Sehingga pada akhirnya kewarasan dalam berpikir atau berpikir secara logis dapat di miliki setiap orang, yang dapat mendukung normalitas seseorang.
Penulis : AgusHandini, S.Psi, M.Psi, Psi
Dosen/Psikolog IAIN Pontianak