Pontianak, (fuad.iainptk.ac.id) – Pertunjukan teater bertajuk “Penyesalan” yang dipersembahkan oleh anak-anak binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Sungai Raya sukses memukau para tamu undangan dalam rangka menyambut kedatangan Ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Hukum dan HAM di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP). Latihan intensif yang dipimpin oleh Khoirunnisa Lubis dan Nur Hikmah selama seminggu penuh menghasilkan pementasan penuh emosi dan penghayatan mendalam. Mereka juga didampingi oleh Bu Nini, salah satu petugas LPKA, yang memberikan dukungan selama proses latihan.
Selama sepekan, Khoirunnisa dan Nur Hikmah, dengan didampingi oleh Bu Nini, melatih anak-anak binaan di LPKA. Mereka tak hanya mengasah kemampuan akting, tetapi juga mengajarkan bagaimana meresapi setiap karakter dan situasi yang ada dalam naskah. Melalui latihan yang disiplin dan penuh perhatian, mereka berhasil membentuk pertunjukan yang sangat mengesankan.
Teater “Penyesalan” mengangkat kisah seorang anak yang terjebak dalam kemiskinan dan tanpa sadar menjadi kurir barang terlarang. Dikelabui oleh rayuan seorang asing, ia akhirnya ditangkap oleh polisi dan dibawa ke LPKA. Penderitaannya semakin dalam ketika ia mendengar kabar bahwa ibunya meninggal dunia tidak lama setelah ia di LPKA, meninggalkan penyesalan yang berat di hatinya.
Kisah ini membawa pesan moral yang kuat tentang akibat dari pilihan yang salah dan pentingnya bimbingan dalam hidup. Khoirunnisa Lubis, Nur Hikmah, dan Bu Nini bekerja sama untuk memastikan setiap adegan dipentaskan dengan penuh perasaan, sehingga cerita ini mampu menyentuh hati para penonton.
Ketika pertunjukan dimulai, suasana hening di aula LPKA segera berubah menjadi emosional. Para tamu undangan, termasuk pejabat dari Kementerian Hukum dan HAM, terhanyut dalam kisah dramatis yang dimainkan. Beberapa penonton bahkan tampak terbawa suasana, terharu dengan nasib tokoh utama yang penuh penyesalan. Kehadiran Ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemenkumham pun menambah kehormatan pada momen ini, yang diiringi dengan apresiasi tinggi atas usaha tim teater ini.
Dengan bimbingan Khoirunnisa Lubis, Nur Hikmah, dan Bu Nini, pertunjukan ini menjadi bukti nyata bahwa seni teater dapat menjadi alat pembinaan yang efektif di LPKA. Tidak hanya menjadi wadah ekspresi bagi anak-anak binaan, tetapi juga mengajarkan mereka tentang pentingnya introspeksi, harapan, dan kesempatan kedua. Pesan moral yang terkandung dalam cerita ini diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi mereka yang menontonnya.
Penulis : Nur Hikmah