|

Ramadan, Recharging Spirit Orang Beriman

Pontianak – fuad.iainptk.ac.id, Jum’at, 24/3  yang bertepatan dengan 2 Ramadan 1444 H, Prof. Dr. Ibrahim, MA diundang tim giat Syiar Ramadan untuk menjadi narasumber tausiyah bagi keluarga besar FUAD IAIN Pontianak. Selain Tausiyah Ramadan, ada berbagai program dalam giat ini yaitu Tadarrus Al-Qur’an, Tausiah Ramadan, Pentas Seni Ormawa FUAD, Gerakan Waqaf dan Infaq, Market Juadah, dan Buka Puasa Bersama.

Oh ya giat Syiar Ramadan dilakukan sebagai wujud suka cita dalam menyambut tamu Ramadan yang istimewa dan mengisinya dengan amaliah bernilai ibadah yang berlipat ganda.

Dihadapan pimpinan dekanat, jajaran tata usaha, dan organisasi kemahasiswaan (Ormawa) meliputi HMPS, DEMA, dan SEMA di lingkungan FUAD IAIN Pontianak, Prof. Ibrahim, MA menyampaikan tema tausiyah tentang Ramadan, Recharging Spirit Orang Beriman.

“Kita merupakan umat pengikut Rasulullah, pemelihara risalah sunnah dan semoga mendapat syafa’atnya kelak, semoga giat kita hari ini membawa keberkahan bagi kita semua, amin. Tausiyah yang saya sampaikan ini dalam rangka wa tawaasau bil-haqqi wa tawaasau bis-sabr, nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (QS. Al-‘Ashr: 3),” demikian pengantar awal beliau.

Ibrahim menegaskan saking istimewanya tamu agung bulan Ramadan, apapun yang kita lakukan di dalamnya akan bernilai ibadah jika diniatkan untuk kebaikan dan mengharapkan ridha Allah SWT, termasuk tidurnya orang yang puasa. Apakan lagi dengan kegiatan Syiar Ramadan seperti ini, ada lantunan ayat suci Al-Quran, senandung selawat kepada Nabi dan muatan majlis ilmu.
Untuk itu terkait tema tausiyah ini, kita perlu menyelami makna Q.S. Al-Baqarah ayat 183 sebagai landasan dasar ibadah puasa Ramadhan yang kita lakukan.
Ayat tersebut dimulai dengan panggilan “wahai orang-orang yang beriman”.

Prof. Dr. KH. Muhammad Quraish Shihab, Lc, MA dalam tafsir Al Misbahnya menjelaskan maksud panggilan “wahai orang-orang yang beriman” itu:
Pertama, bahwa Allah Swt memuliakan orang-orang yang kelak akan menerima perintah berpuasa, karena hanya orang yang dalam hatinya ada keimanan lah yang akan menjawab panggilan ibadah puasa Ramadhan dengan benar;
Kedua, dengan panggilan kemuliaan tersebut Allah SWT menunjukkan spesialnya ibadah puasa Ramadhan itu. Sebab ia ibadah yang sangat rahasia, dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang dalam hatinya ada keimanan yang kuat kepada Allah SWT; Ketiga, kewajiban puasa kita lakukan karena semata-mata karena keimanan kepada Allah Swt dan keikhlasan kita sebagai hambanya, maka kelak itulah yang akan mampu mengantarkan kita pada derajat ketakwaan sebagai tujuannya” jelas Ibrahim langsung ke titik sarinya.
Ibrahim juga mengingatkan kepada civitas akademika dan tenaga kependidikan FUAD IAIN Pontianak khususnya dan umat Islam secara keseluruhan, agar momentum Ramadhan hendaknya menjadikan kita supaya “selalu mampu berpuasa” dengan terus menjaga mata, telinga, lisan dan hati, serta tingkah laku kita dari segala perbuatan maksiat, sehingga bisa meraih derajat ketaqwaan.

“Kita ketika sedang berpuasa hendaknya selalu bisa menjaga diri dari perbuatan maksiat, mata, hati, lisan, telinga harus fokus untuk beribadah kepada Allah Swt.
Bulan Ramadhan ini sesungguhnya adalah Recharging Spirit bagi orang yang beriman.
Ramadhan dan ibadah puasa yang kita lakukan dengan semangat keimanan dan ketakwaan seharusnya menjadi bekal semangat menjalani hidup di sebelas bulan kedepannya. Dengan ibadah Ramadhan dan puasa yang kita jalani atas panggilan keimanan ini mesti menjadi semangat bagi lahirnya akhlakul karimah, amal ibadah dan ketaqwaan kita kepada Allah yang semakin meningkat dan berkualitas.
Bahkan Ibrahim berharap ibadah Ramadhan dan puasa yang kita lakukan dengan landasan panggilan keimanan ini selain memberikan semangat beribadah, juga mesti berdampak bagi semangat kinerja kita sebagai abdi negara. Itulah esensi makna panggilan keimanan untuk orang-orang yang berpuasa,” pungkas Guru Besar bidang Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Pontianak ini.

Penulis: D. Darmadi JA
Editor: Sri W

Similar Posts