| |

Peserta Program Rumah Literasi Didaulat Jadi Nara SUmber Dadakan RRI Pontianak

PONTIANAK – fuad.iainptk.ac.id, Ada yang unik dalam rangkaian kegiatan Program Wisata Literasi FUAD IAIN Pontianak, Jum’at, 18/10. Sesampainya di lokasi kedua, Pameran Buku dan Festival Kuliner di Halaman Parkir Mega Mall, tiba-tiba official RRI Pontianak yang mangkal stand memanggil peserta untuk dijadikan narasumber dadakan. Spontan panitia mengajukan beberapa orang yang sekiranya siap untuk diwawancarai. Nora Noritasari dan Muhammad Aris dari Program Studi Manajemen Dakwah maju sebagai narasumber.

Awalnya malu-malu untuk maju, tapi karena dorongan yang kuat dari pembimbing, akhirnya mereka berdua memberanikan diri untuk menggunakan head set dan mic narasumber. Mulailah mereka diwawancarai oleh penyiar secara live.

Aris dan Nora ditanya tentang identitas mereka, dari program apa dan dari kampus mana. Serentak mereka menjawab, dari Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak. Selanjutnya, mereka ditanya tentang mengapa mereka memilih program studi Manajemen Dakwah? Masing-masing akhirnya bercerita yang terkait dengan latar belakang dan cita-cita.

“Saya awalnya anak nakal yang seringkali gagal dalam pendidikan akibat pergaulan yang salah. Tapi setelah Saya mondok, Saya menemukan tujuan hidup. Kemudian, setelah lulus SMA, saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan agama Saya di Pondok. Tentu tidak ada perguruan tinggi yang tepat untuk menimba ilmu agama bagi saya, kecuali IAIN Pontianak. Makanya, Saya mendaftar dan diterima di IAIN Pontianak. Selain itu, karena Saya ingin menjadi pendakwah, maka Saya mengambil Program Studi Manajemen Dakwah, yang dibuka di kampus ini”, terang Muhammad Aris dengan penuh percaya diri.

Sementara itu Nora Noritasari, ketika ditanya soal mengapa memilih IAIN Pontianak? Ia menjawab dengan tenang, bahwa dia ingin menjadi seorang Da’iyah yang profesional.

“Sebenarnya Saya hanya ingin konsen dengan busana Syar’i. Ini sudah Saya mulai sejak SMK dulu di Insan Cendekia. Itulah sebabnya Saya memilih IAIN Pontianak sebagai tempat menuntut ilmu. Program Studi Manajemen Dakwah merupakan program studi yang menawarkan tentang bagaimana berdakwah dan memanajnya. Sehingga, Saya sangat senang berada di program studi ini. Melalui program studi ini, Saya semakin yakin dengan masa depan Saya”.

Ketika ditanya mengenai dalam rangka apa mereka beramai-ramai mengunjungi Festival Kuliner dan Bazar Buku. Mereka menjawab bahwa mereka dalam kerangka kegiatan Rumah Literasi yang harus mendeskripsikan tentang apa yang dilihat dan dialami di suatu tempat. Kebetulan ada kegiatan Festival Kuliner dan Bazar Buku, maka mereka diarahkan ke sini. Tidak hanya di acara Festival Kuliner dan Bazar Buku saja, melainkan kegiatan diawali di Museum Kalbar.

Dalam kesempatan ini, tidak hanya mahasiswa yang didaulat menjadi narasumber dadakan, tapi juga mentor/pembimbing Rumah Literasi. Mewakili pembimbing, maju sebagai narasumber adalah Novie Anggraini. Novie menjelaskan tentang program Rumah Literasi FUAD IAIN Pontianak, yang salah satunya program Pelesiran Literasi.

“Ini adalah program pertemuan ke-5 Rumah Literasi dengan tema ‘Pelesiran Literasi’. Ada tiga objek yang dikunjungi, yaitu: Musium Kalbar, Festival Kuliner dan Bazar Buku. Diharapkan, setelah berkunjung ke tempat ini, peserta dapat menuliskan pengalaman mereka dengan baik secara naratif”, jelas Novie Anggraini.

Wawancara Live Dadakan ini diakhiri dengan sesie penyerahan cindera mata oleh pihak Official RRI. Masing-masing narasumber diberikan Satu Set Gelas Mug cantik. Kemudian dilakukan sesie foto bersama.

Editor: Didi Darmadi 

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *