| |

Persaingan Sengit Calon Duta Literasi FUAD IAIN Pontianak

Pontianak – fuad.iainptk.ac.id, Tim Seleksi mengadakan pertemuan dalam rangkaian seleksi Duta Literasi FUAD IAIN Pontianak, Selasa,1/9. Pertemuan ini merupakan serangkaian proses untuk menetapkan siapa yang pantas menyandang gelar “Duta Literasi”.

Pertemuan kali ini dilakukan untuk melihat kemampuan mengedit tulisan, layout, mencetak, hingga memasang cover buku.


“Penilaian aspek ini penting. Seorang Duta Literasi harus memiliki kemampuan komplit. Kita ingin, Duta Literasi tidak hanya bicara tentang literasi, tetapi mereka memiliki kemampuan memproduksi karya juga,” Ujar Dr. Yusriadi, Direktur Rumah Literasi FUAD IAIN Pontianak.


Sebelum diadakan pertemuan seleksi ini, tim.yang terdiri atas pembina, pembimbing Rumah Literasi), sudah menyebutkan nama satu persatu yang mungkin pantas menjadi Duta Literasi. Nama ini akan dipantau secara khusus.
Sayangnya pada kesempatan itu saya tidak bisa menyebutkan satu nama pun. Sebab, meski telah bertemu beberapa kali berinteraksi dengan mereka, saya hanya mengenal wajah tidak mengingat nama.


Ada satu nama yang menjadi topik pembicaraan para pembina ketika itu. (Tak usah saya sebutkan di sini ya…) Anak itu memiliki semangat yang tinggi dan sangat antusias. Kami semua setuju hal itu.


Namun, sebagai manusia… apalagi dilihat dari 4 sudut pandang ada saja celah untuk nilai minusnya. Dari 10 anak 9 anak itu cukup membuat saya bingung menentukan pilihan. Semuanya berbakat dan memiliki kriteria dan kemampuan seperti yang diharuskan untuk menjadi Duta Literasi seperti menguasai dunia percetakan buku secara manual, konsisten dalam menulis. Dalam kata lain mereka semua hampir komplit.

Penulis: Khatijah

Editor: Sri Wahyuni

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *