Pembukaan Workshop Desain Pembelajaran Berbasis OBE-MBKM bagi Dosen Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Pontianak: Rekonstruksi untuk Meningkatkan Kualitas Lulusan
Pontianak, ( fuad.iainptk.ac.id) – Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak resmi membuka kegiatan Workshop Desain Pembelajaran berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dengan menghadirkan narasumeber Prof. Dr. Bermawy Munthe, M.A. dari UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta. Workshop yang berlangsung dari tanggal 12 hingga 15 November 2024 ini bertema “Rekonstruksi Desain Pembelajaran untuk Meningkatkan Kualitas Lulusan”. Acara ini diikuti oleh dosen-dosen FUAD dan juga dosen dari STAKATN Pontianak yang turut antusias dalam mengikuti acara tersebut.
Workshop ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan para dosen dalam mengimplementasikan OBE dan MBKM dalam kurikulum, yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas lulusan di era globalisasi dan perubahan cepat dalam dunia kerja. Kegiatan ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai pihak, terutama dari Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Dr. Cucu, M.Ag, yang menyatakan bahwa perubahan kurikulum berbasis OBE adalah langkah penting untuk menyelaraskan pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr. Cucu menjelaskan, “Landasan dari kegiatan ini adalah komitmen kami di Unit Pengelola Program Studi (UPPS) FUAD untuk mendukung program institusi terkait perubahan kurikulum. Sebelumnya, kurikulum kami masih berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), tetapi pada tahun 2025, institut akan beralih ke kurikulum berbasis OBE. Tentunya, kami di UPPS menyambut baik perubahan ini, namun kami juga memahami bahwa penerapan kurikulum baru ini memerlukan strategi pembelajaran yang tepat agar para dosen bisa mendukung proses belajar mengajar secara optimal.”
Workshop ini resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si. Dalam pidato pembukaannya, Dr. Ali Hasmy menyampaikan bahwa perkembangan kurikulum harus menyesuaikan dengan dinamika dunia pendidikan global. Ia menganalogikan proses perubahan kurikulum dengan “take-off” dan “landing” sebuah pesawat terbang, di mana penerapan konsep baru harus dikelola secara cermat agar dapat berjalan dengan mulus dan membawa hasil yang baik.
“Perubahan kurikulum ini menuntut kesiapan dari seluruh elemen pendidikan, bukan hanya satu dosen saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Kami berharap, dengan OBE-MBKM, kita bisa menghasilkan lulusan yang kompetitif dan relevan dengan perkembangan dunia saat ini,” ujar Dr. Ali Hasmy.
Salah satu peserta workshop, Suko, M.Pd., dosen dari STAKATN Pontianak, mengungkapkan harapannya terhadap penerapan OBE dalam desain pembelajaran ini. Menurutnya, “Pembelajaran berbasis OBE ini memberikan ruang untuk proses belajar yang inovatif. Dalam konteks pembelajaran ini, kami berharap bisa menghadirkan metode pengajaran yang baru dan kreatif, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.”
Kegiatan workshop ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran di lingkungan IAIN Pontianak, khususnya di Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah. Dengan pemahaman yang mendalam tentang OBE dan MBKM, para dosen diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran yang efektif dan adaptif dalam menghadapi tantangan zaman.
Penulis : Asip