| |

MBKM Yogyakarta: Prodi SAA IAIN Pontianak Tawarkan Bahasa Mandarin dan Karya Tulis Ilmiah By Research

Yogyakarta – fuad.iainptk.ac.id, Dalam event Kemitraan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diprakarsai oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, 9-11 November 2021, Prodi Studi Agama Agama (SAA) Insititut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menawarkan program kerjasama antar Perguruan Tinggi, Antar Prodi sebanyak 8 mata kuliah. Salah duanya adalah Mata Kuliah Bahasa Mandarin dan Penulisan Karya Ilmiah by Research.9/11.

Bertempat di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga, kegiatan ini dihadiri oleh 30 kampus mitra yang siap bekerjasama, seperti UIN Mataram, IAIN Ambon, IAIN Metro, IAKN Palangkaraya, UIN Samarinda, UIN Tulungagung, dan lain sebagainya.

Tidak hanya antara UIN Sunan Kalijaga dengan Kampus Mitra, tetapi juga antar kampus Mitra dengan kampus Mitra lainnya.

Acara dibuka oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Al Makin PhD. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa adanya MBKM, tidak harus menghilangkan kekhasan masing-masing Perguruan Tinggi, tapi bagaimana kekhasan itu terjaga, kemudian bisa dibagikan secara kolaboratif dengan Perguruan tinggi lainnya. Artinya, setiap Perguruan tinggi, tetap harus memiliki kekhasan masing-masing, meskipun harus memberi ruang kerjasama dengan Perguruan tinggi lainnya.

Itulah sebabnya, Prodi Studi Agama Agama (SAA) IAIN Pontianak menawarkan 8 mata kuliah yang dapat dipilih oleh Prodi-prodi Mitra, yaitu: 1) Agama dan Budaya Borneo; 2) Agama Khonghucu; 3) Bahasa Mandarin Dasar; 4) Bahasa Mandarin Menengah; 5) Bahasa Mandarin Lanjutan; 6) Penulisan Karya Ilmiah by Research; 7) Trauma Healing untuk Perdamaian; dan, 8) Alternatif Dispute Resolution (ADR).

Dari sekian banyak mata kuliah tersebut, yang paling menarik adalah mata kuliah Bahasa Mandarin dan Mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah by research. Bahasa Mandarin merupakan ciri khas Prodi SAA IAIN Pontianak, karena beberapa alasan, antara lain: SAA IAIN Pontianak berada di lingkungan yang paling banyak masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia. Selain itu, tenaga pengajarnya juga lulusan Kunming University of Tiongkok. Selain itu, bahasa masyarakat etnis Tionghoa di Kalbar, juga masih memegang teguh adat istiadat dan bahasa asli nenek moyang mereka. Sehingga, bahasa Mandarin sangat mendukung untuk mempelajari ilmu Agama Khonghucu dan pendekatan kultural kepada masyarakat etnis Tionghoa.

Sementara untuk mata kuliah Penulisan karya ilmiah by research, menjadi menarik, karena mahasiswa akan diajari menulis karya ilmiah terlebih dahulu, kemudian terjun ke daerah untuk mengumpulkan data, yang selanjutnya akan di karantina di lokasi penelitian untuk menyelesaikan karya ilmiahnya.

“Mata kuliah-mata kuliah ini sangat menarik, dan tidak ada di Prodi lainnya di Indonesia”, ungkap Dr Dian Nur Anna, Kaprodi SAA UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

“Pada mata kuliah-mata kuliah yang kami tawarkan ini, konsepnya nanti adalah Pertukaran Pelajar. Maksudnya, mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah ini, harus datang ke Kalimantan Barat dan berbaur dengan masyarakat untuk menemukan data yang diinginkan”, jelas Elmansyah, selaku Kaprodi SAA IAIN Pontianak.

Di tempat terpisah, Dr Muhammad Edi Kurnanto, Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak, menyambut baik terciptanya kerjasama MBKM antara Prodi SAA IAIN Pontianak dengan 30 Perguruan Tinggi tersebut.
“Sebenarnya kita semua masih mencari-cari format yang tepat untuk implementasi MBKM ini, namun hal konkrit yang ditindaklanjuti oleh Prodi SAA IAIN Pontianak dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat menjadi alternatif gambar nyata”, sambutnya.

Dalam kegiatan tersebut, dari IAIN Pontianak tidak hanya Prodi SAA, tetapi ada beberapa Prodi lainnya khususnya pada fakultas Ushuluddin adab dan dakwah, yaitu: Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Prodi Manajemen Dakwah (MD), Prodi Bimbingan Konseling Islam (BKI), Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) dan Prodi Psikologi Islam (PI). Ditambah lagi dengan Prodi PAI dan Prodi PIAUD yang datang kemudian. Masing-masing merumuskan bentuk kerja samanya dan menandatangani Perjanjian Kerjasama pada akhir kegiatan.

Editor: Didi Darmadi

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *