Eksistensi Prodi Manajemen Dakwah FUAD IAIN Pontianak
Optimis dan terus berusaha memberikan yang terbaik adalah definisi singkat dari keinginan pengelola Program Studi Manajemen Dakwah FUAD IAIN Pontianak untuk menjawab berbagai tantangan sekaligus peluang bagi para lulusan ke depan. Kompetisi yang semakin “sengit” menjadi satu tolak ukur prodi untuk tidak lengah, namun justru menjadi pecutan semangat. Ikhtiar harus selalu dilakukan, kreativitas pun tak boleh kendor. Kalaupun sedikit memudar, namun itu tidak mengurangi visi misi dan tujuan program studi. Bahwa, bekerja karena Allah dan amanah adalah ladang ibadah.
Hal tersebut tergambar dari antusias para dosen prodi, yang walaupun sibuk dengan Tridharma Perguruan Tinggi, namun tetap care terhadap kualitas dan kuantitas mutu input dan output mahasiswa/lulusan. Di tengah aktifitas perkuliahan yang padat beberapa dosen saling berdiskusi, memberikan saran, masukan bahkan kritikan tentang bagaimana metode pembelajaran efektif, kurikulum tepat guna hingga menjaring calon mahasiswa dalam sebuah kegiatan multifungsi. Satu sisi sebagai wadah dosen mengeksplor ilmu diluar perkuliahan (PPM), sisi yang lain bagian promosi prodi ke masyarakat.
Dalam beberapa kali rapat internal Prodi, penulis sebagai salah satu dosen tetap, dapat melihat keseriusan berpadu dengan semangat untuk saling membesarkan dengan kemampuan/kesanggupan masing-masing. Sebuah nilai yang terkategori ekspensive, ketika pengabdian tidak diukur dengan materi melainkan bentuk pengabdian kepada umat.
Harapan Program Studi
Terus belajar dan yakin rezeki akan datang sesuai dengan yang kita ikhtiarkan menjadi pesan penting Ketua Program Studi Manajemen Dakwah FUAD IAIN Pontianak, Dr. Suhra Wardi, M.Si saat memberikan statement pada kegiatan Webinar Series yang diikuti oleh mahasiswa aktif Prodi, Sabtu 12 Oktober 2024. Sebagai dosen yang diamanahi manager di Prodi MD bersama Pak Arief Adi Purwoko, M.Sc dengan segala dinamikanya, Pak Suhra begitu biasa beliau disapa, yakin akan masa depan mahasiswa asuhannya, hanya saja memang pengembangan dan keyakinan harus terus di asah melalui aktualisasi diri, maka ilmu yang telah didapat akan bermanfaat.
Hal yang sama kembali didengungkan oleh Dekan FUAD IAIN Pontianak dan pernah diamanahi sebagai Kaprodi Manajemen Dakwah (dulu disebut Kajur), saat menjadi narasumber di Webinar Series MD dengan judul Peluang dan Tantangan Prodi Manajemen Dakwah Pada Gen Z. Menurut Dr. Cucu dalam meraih masa depan penting kembali meluruskan niat, belajar tidak sekedar hanya ingin meraih gelar, tetapi mencapai keberkahan Allah SWT. Ia pun menegaskan agar mahasiswa di segala kondisi tidak mudah menyerah, terus membangun relasi, belajar berkomunikasi efektif, dan jangan bimbangkan tentang peluang pekerjaan.
Penulis : Amalia Irfani