|

Dr. Hj. Fitri Sukmawati, S.Psi., M.Psi, Psikolog: Pandangan Psikologi Dan Agama Islam Dalam Memahami Sexual Disorientation

PONTIANAK – fuad.iainptk.ac.id,Dalam agenda International Conference On Religion, Humanity and Development (ICRHD) 2020 FUAD IAIN Pontianak, Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. Hj. Fitri Sukmawati, S.Psi., M.Psi, Psikolog, berkesempatan menjadi presentator di cluster development psychology, Senin, 16/3 di IAIN Pontianak.

Ia membawakan makalahnya yang berjudul Sexual Disorientation Of Psychological Perspective and Islamic Religion: Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender. Disorientasi Seksual merupakan pandangan yang menyimpang atau kesenjangan yang terjadi dalam orientasi seksual. Hal ini menyebabkan adanya penyimpangan seksual, sehingga seseorang menjadi lesbian, gay, biseksual maupun transgender.

Ia menyampaikan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya disorientasi seksual yakni faktor biologis dalam hal ini ialah kelainan genetic, faktor psikologis dan faktor lingkungan yang membangun interaksi sosial dan gaya hidup seseorang. Tahapan dalam disorientasi seksual ini ialah terjadinya kebingungan dalam masa pencarian identitas diri, lingkungan yang toleran terhadap adanya penyimpangan seksual, merasa berbeda dengan orang sesama jenis (pride) atau merasa sama dengan mereka (synthesis).

Dalam pandangan Agama Islam, banyak dalil yang menyebutkan bahwa Allah SWT melarang adanya perilaku LGBT. Ini termuat di dalam QS. Al-A’raf ayat 80-81 yang berbunyi:

“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka, “Mengapa kalian mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian?” Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, bahkan kalian ini adalah kaum yang melampaui batas.”

Namun, salah satu dosen di IAIN Pontianak ini juga menyampaikan bahwa ada beberapa cara untuk mencegah penyimpangan seksual. Pertama, memberikan informasi yang akurat mengenai LGBT. Kedua, membangun konsep diri yang sehat. Ketiga, menimbulkan kesadaran individual pelaku LGBT untuk menjadi jati diri yang sesungguhnya.

Penulis:Novie Anggraeni

Editor:Sri Wahyuni

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *