| | |

Di Depan Ratusan Mahasiswa IAIN Pontianak, Wajidi Sayadi Paparkan Bahaya Radikalisme

PONTIANAK – fuad.iainptk.ac.id, Radikalisme yang berkembang akhir-akhir ini telah mengarah pada tindak kekerasam dan dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan NKRI.

Hal ini diungkapkan oleh Dr.Wajidi Sayadi, Dosen Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dalam acara Silaturrahim dan Dialog Kebangsaan Lintas Generasi dengan tema ” Merawat Indonesia Sebagai Rumah Kita” Kamis, 10/9 pagi bertempat di AUla Syekh Abdurrani Mahmud IAIN Pontianak.

Ia mengungkapkan bahwa radikalisme bukan lagi sebagai sebuah isu dan pemahaman akan tetapi telah menjadi sebuah gerakan yang terorganisir.

“Sebagai Mahasiswa IAIN Pontianak hendaknya senantiasa waspada jangan sampai terkena virus radikalisme” ujarnya.

Ia memberikan beberapa ciri orang yang sudah mulai terkena virus radikalisme diantaranya adalah intoleran (tidak mau bertoleransi), fanatik buta terhadap satu golongan, sering menyendiri dan tak mau bergaul dgn masyarakat.

Selain itu, kesalahan dalam memahami ilmu agama juga menjadi faktor Internal dari diri seseorang hingga mudah terpengaruh dan terkena virus radikal.

Ia menegaskan bahwa dalam memahami agama.. setidaknya ada 4 aspek yang mesti di dalami diantaranya ialah Teologi (kepercayaan), Syariat, akhlaq dan Mahabbah (cinta)

“Kebanyakan orang yang terkena paham radikal itu memahami agam hanya pada teologi dan syariat saja. Sehingga apa yg berbeda dari keyakinan dan syariat yg selama ini ia pelajari dan terapkan maka dgn mudah sekali menyalahkan, membid’ahkan, bahkan mengkafirkan. Itu karena memahami agama sangat dangkal” tegasnya.

Menurutnya beragamaa diiringi dengan akhlak dan cinta.

“Dengan akhlaq seseorang menjadi bijaksana dan sangat bertoleransi terhadap urusan keyakinan beragama.. sedangkan dengan cinta maka akan tumbuh saling mengasihi menyayangi dan melindungi satu sam lain sehingga tidak ada perdebatan perpecahan dan perseteruan.” paparnya.

Pada akhir penjelasannya Ia sangat mendukung penuh dialog kebagsaan agar setiap pemuda dan masyarakat akademisi senantiasa bangga dengan NKRI dan saling bahu membahu menagkal paham radikalisme dalam rumah kita Indonesia ini.

Selain Dr. Wajidi Sayadi, M.Ag. Kegiatan ini juga menghadirkan beberapa narasumber antara lain Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji,SH, M.Hum, Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI M. Nur Rahmat, Kapolda Kalimantan Barat, Irjen. Pol. Drs. Didi Haryono,SH, MH, dan Nassir Abbas, mantan narapidana teroris.

Penulis: ANang Bustami

Editor: Didi Darmadi

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *