| |

Besok, Dr Zainuddin, MA, MA Akan Bicara Manuskrip Borneo di Brunei

BANDAR SERI BEGAWAN – fuad.iainptk.ac.id, Dr.Zainuddin, MA, MA salah seorang dosen Program Studi Studi Agama-Agama (SAA) IAIN Pontianak kembali menorehkan prstasi di kancah Internasional dengan menjadi narasumber pada acara Hari Keputraan Sultan Brunei ke-73, Senin, 14/10 mendatang.

Dalam acara ini, Dr Zanuddin, MA MA akan membawakan makalah dengan judul ” Borneo Manuscript Studies Scholarship: The Importent of Borneo Manuscript Studios and Borneo Islamic Dakwah.”

Kegiatan dengan tema “Manuskrip Islam, Mecu Tanda Ketamadunan Umat” ini akan diselenggarakan di Dewan Teater, Balai Pameran Islam Sultan Haji Hasanah Bolkiah, Brunei Darussalam.

“Majelis Ilmu merupakan sebuah program yang khusus diminta oleh Sultan Bruneidalam upaya menggali khasanah keilmuan yang dapat menjadi rekomendasi dalam merumuskan kebijakan pemerintahan. Tahun ini Majelis Ilmu mengambil tema tentang Manuskrip Melayu. Pembentang yang diundang kali inimerupakan pakar kajian manuskrip dari Asia Tenggara meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand dan Brunei sendiri. Alhamdulillah saya dapat berkesempatan untuk membincang manuskrip bersama para Pakar tersebut seperti Prof Oman Faturahmah dari UIN Jakarta dan Dr Suryadi dari Leiden University di Belanda. Dari Indonesia hanya Prof Oman dan saya saja. ” ujar Dr.Zainuddin, MA.MA.

Sebelumnya, dalam pembukaan kegiatan, Sultan Brunei Darussalam berkenan memberi kesempatan kepada para pembentang International untuk bertemu dan bersilaturrahim bersama.

“Ini merupakan kesempatan yang sangat langka bagi saya, utk berjumpa dan menyapa Sultan.” ungkapnya gembira.

Ia berharap bahwa kajian manuskrip ini juga dapat dikembangkan di KalBar, khususnya di IAIN Pontianak karena kajian manuskrip itu sangat penting bagi kemajuan khasanah keilmuan Islam dan Dakwah Islamiyah.

Ia juga berharap melalui kajian manuskrip pula mahasiswa dan lainya dapat belajar dari sejarah tentang bagaimana membangun kehidupan beragama yang baik yang diajarkan leluhur kita, Khususnya di Borneo.

Editor: Didi Darmadi

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *